"Saya tidak tahu persis ya, tapi dugaan saya itu lucu-lucuan, karena di media Surabaya saya enggak membaca itu sebagai berita yang serius," ujar Bagong saat dihubungi melalui telepon, Jumat (14/9/2018).
Jika memang benar adanya apa yang ramai diperbincangkan di jagat maya itu, menurutnya perilaku yang ditunjukkan oleh kalangan kaya di Surabaya tidak seekstrem itu.
Menurut Bagong, itu hanyalah sebatas gaya hidup orang kalangan menengah ke atas.
"Memang itu kan bagian dari cara orang kelas menengah ke atas memperlihatkan identitas sosialnya. Kita tidak berbicara apakah perilakunya rasional kalkulatif atau tidak, tapi itu lebih kepada lifestyle orang," terangnya.
Saat berdiskusi tentang perayaan ulang tahun seorang anak dari kalangan berada yang dirayakan secara mewah, Bagong menyebut tidak ada kerugian yang didapat oleh keluarga penyelenggara, tetapi justru keuntungan.
Lebih lanjut Bagong menjelaskan, apa yang dilakukan oleh orang-orang itu, jika memang ada, merupakan sesuatu yang wajar, mengingat status ekonomi dan keadaan finansial mereka yang mencukupi.
"Yang mengira pamerkan kita-kita. Kalau menurut mereka yang kelas menengah ke atas ya biasa saja, punya uang banyak," ucapnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR