Nakita.id - Meninggalkan anak balita di rumah sendirian tanpa ada pengawasan bukanlah hal tepat.
Terlebih jika rumah berada di tempat tinggi seperti apartemen atau rumah susun.
Balita tiga tahun ini ditemukan tewas setelah jatuh dari rumahnya yang berada di lantai 17 di kawasan rumah susun Kota Damansara, Petaling Jaya, Malaysia.
Baca Juga : Gila! Suami Mendukung Istrinya menjadi PSK, Begini Kehidupan Mereka
Rumah susun Kota Damansara dikenal sebagai proyek perumahan rakyat dengan biaya rendah yang diadakan pemerintah Malaysia.
Program ini ditujukan supaya masyarakat berpenghasilan rendah bisa mendapatkan rumah dengan harga terjangkau.
Dilansir dari Asia One, insiden tragis yang menimpa balita bernama Siti ini terjadi pada Kamis (13/9/2018) pagi.
Sebuah laporan mengatakan balita malang ini jatuh saat sang kakak perempuan yang berusia 14 tahun tengah mengantar adik keduanya pergi ke taman kanak-kanak.
Diketahui Siti adalah anak paling bungsu dari tiga bersaudara.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Tak Disangka, Ucapan Orangtua Seperti Ini Akan Membentuk Anak Jadi Sombong
Baca Juga : Ki Hidayat Ungkap Raffi Ahmad Bukan Playboy Tapi Hanya Kasihan Pada Perempuan!
Saat sang kakak pergi mengantarkan adik keduanya sekolah, orang tua mereka tengah berjualan nasi lemak.
Siti masih tertidur lelap ketika sang kakak pergi meninggalkan rumah.
Diduga bocah malang ini panik saat terbangun dari tidurnya dan mengetahui rumah kosong karena tak ada siapapun.
Ia pun mencoba mencari saudara-saudaranya ke sekitar rumah.
Hingga akhirnya Siti melihat ke arah balkon dekat dapur.
Di balkon ditemukan sebuah bangku yang diduga menjadi alat bagi balita tiga tahun ini memanjat hingga akhirnya terjatuh.
Baca Juga : Pernah Dibully Karena Penampilan Suami, Fiona Fachru Tunjukkan Potret Keren Anak Kembarnya!
Kakak perempuan Siti yang pulang ke rumah kemudian menemukan tubuh adiknya sudah tidak bernyawa di dasar gedung.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Kejadian ini membuat Menteri Perumahan dan Pemerintah Daerah Malaysia, Zuraida Kamaruddin merasa khawatir.
Ia ingin membangun sistem pendukung di rumah susun murah di mana orang tua akan diberikan imbalan untuk membantu mengawasi anak tetangga saat ayah ibunya keluar.
Tewasnya Siti karena jatuh dari balkon rumah merupakan insiden keempat yang terjadi di rumah susun Kota Damansara.
Tiga dari empat insiden yang terjadi berakhir dengan tewasnya anak-anak.
"Merawat anak di daerah berpenghasilan rendah menjadi isu terpenting karena orang tua tidak bisa menyewa pengasuh atau mengirim anak-anak mereka ke penitipan," kata Zuraida.
Baca Juga : Sah! Anisa Rahma Ex Cherrybelle Resmi Menikah, Lihat Prosesi Akad Nikahnya!
"Dalam kondisi seperti itu, para orang tua membebankan tanggung jawab mengasuh anak kecil pada anak tertua saat mereka pergi bekerja. Sering kali hal tersebut menyebabkan anak telantar," tambahnya.
Sebelumnya, saat insiden serupa terjadi, masyarakat menyalahkan soal keamanan balkon rumah susun yang disebut membuat anak-anak rentan jatuh ke lantai bawah.
Namun, menurut Zuraida, penyebab utama anak bisa jatuh dari balkon adalah karena kurangnya pengawasan dari pihak orang tua maupun orang dewasa lainnya.
Baca Juga : #LovingNotLabeling: Hati-hati, Memberikan Pujian Pada Anak Bisa Berbahaya Bila Dilakukan Dengan Cara Ini
Zuraida mengungkapkan idenya mengasuh bersama dalam sebuah komunitas adalah satu dari sekian cara untuk mencegah anak-anak terlibat dalam hal yang membahayakan diri mereka.
"Terkait insiden ini, saya harap program mengasuh bersama bisa mendapat banyak dukungan dan banyak partisipan yang bergabung," ujar Zuraida.
"Saya turut berduka cita kepada keluarga yang mengalami musibah ini," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul balita-3-tahun-tewas-terjatuh-dari-lantai-17-rumah-susun-ditinggal-sendiri-saat-masih-tidur?page=all
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR