Nakita.id - Pernahkah di antara Moms dan Dads menahan kentut saat berada di tempat umum karena malu dengan bunyi yang dikeluarkan, dan aroma kentut yang tidak sedap ketika tercium orang lain?
Jika iya, mulai saat ini hentikan kebiasaan tersebut.
Sebab, menahan kentut bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Kentut adalah reaksi normal tubuh yang terjadi secara alami, meski masih ada sebagian orang yang malu mengakui jika mereka kentut.
Baca Juga : Tak Disangka, Cium Aroma Kentut Bisa Turunkan Risiko Stroke Lo Moms!
Dilansir dari laman mirror, para ahli mengungkapkan, menahan kentut membuat gas dapat bersirkulasi di sekitar tubuh dan keluar dari beberapa tempat yang tidak terduga.
Sementara itu, Clare Collins, seorang profesor di bidang nutrisi dan diet dari University of Newcastle di New South Wales, Australia, menjelaskan dampak buruk yang terjadi dari kebiasaan menahan kentut.
"Pembentukan gas usus dapat memicu distensi abdomen, beberapa gas akan diserap kembali ke dalam sirkulasi dan dikeluarkan melalui mulut," ungkapnya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Kebiasaan Orangtua Seperti Ini Membuat Anak Laki-laki Menjadi Feminin, Kisah Nyata!
Tidak hanya itu, menahan kentut terlalu lama juga dapat meningkatkan gas dalam usus.
"Menahan kentut terlalu lama, gas di usus meningkat dan pada akhirnya kentut akan keluar dari tempat yang tidak terkendali," jelas Clare Collins.
Clare Collins juga menambahkan, "kebiasaan menahan kentut bisa menyebabkan kondisi yang disebut diverticulitis, di mana kantong kecil berkembang di lapisan usus dan menjadi meradang."
Baca Juga : Sampai Rela Berlutut, Darius Sinathrya Minta Hal Ini ke Donna Agnesia, Warganet Setuju!
Oleh karena itu, jika Moms dan Dads ingin kentut atau buang gas bisa minggir sejenak dan cari tempat yang tidak terlalu ramai.
"Jika gas masuk ke dalam usus dan Anda tidak tahan untuk mengeluarkan kentut, maka cobalah berpindah ke lokasi yang lebih nyaman.
Anda bisa kentut tanpa harus menahannya, demi kesehatan pencernaan Anda," ungkapnya.
Rata-rata orang kentut biasanya sekitar 15 kali sehari.
Ini merupakan kebutuhan fisiologis, karena kita perlu melepaskan semua gas dalam usus yang terbentuk sebagai hasil dari mencerna makanan.
Gas ini dapat ditemukan di seluruh saluran pencernaan, termasuk lambung, usus kecil, usus besar, dan rektum.
Baca Juga : Path Tutup, Putri Titian Bikin Throwback Bandingkan Sifat Junior Liem Sebelum dan Sesudah Menikah!
Gas juga secara otomatis terakumulasi sebagai akibat dari menelan udara ketika kita mengunyah atau berbicara.
Selain itu, penumpukan juga bisa disebabkan oleh akumulasi bakteri dalam usus dan karbohidrat yang belum dicerna dengan benar.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR