Nakita.id - Gigi susu atau gigi sulung merupakan gigi pertama yang tumbuh pada Si Kecil hingga usianya menginjak 6 tahun.
Gigi susu yang dimiliki oleh Si Kecil berjumlah 20 buah yang terdapat pada rahang atas dan rahang bawah.
Selanjutnya, umumnya pada rentang usia 6 hingga 12 tahun, Si Kecil akan mengalami pergantian gigi dari gigi susu menjadi gigi tetap.
Akan tetapi, masa pergantian gigi susu ke gigi tetap pada setiap anak dapat terjadi dalam waktu yang berbeda-beda.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
Saat gigi Si Kecil tumbuh, Moms harus mulai melakukan perawatan pada gigi Si Kecil agar gigi mereka dapat tumbuh rapi dan bagus.
Caranya yaitu dengan menjaga kebersihan dan kesehatan gigi sulung dengan secara teratur mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali untuk pemeriksaan rutin.
Namun bagaimana jika gigi Si Kecil sudah lengkap tapi posisi gigi tetap masih ada yang tidak teratur, berjejal, dan renggang?
Nah Moms, ternyata hal itu dipengaruhi oleh banyak hal.
Baca Juga : Hanya Karena Hal Sepele, Kahiyang Ayu Protes Kaesang Lewat Medsos
Pengaruh pertama misalnya gigi sulung yang terlambat dicabut padahal gigi tetapnya sudah tumbuh.
Hal itu menyebabkan gigi tetap tidak teratur dan tidak sesuai dengan lengkung rahang.
Kemudian bisa juga karena pencabutan dini atau preamture loss akibat dari gigi sulung yang mengalami karies tanpa dilakukan pembuatan space maintener untuk mempertahankan ruangan bekas pencabutan.
Faktor itu pun dapat mengakibatkan gigi tetap tumbuh berjejal dan tidak teratur.
Baca Juga : Empeng Kerap Tuai Pro dan Kontra, Mytha Lestari Ungkap Alasan Tetap Memakainya
Gigi sulung yang lepas sebelum waktunya diganti oleh gigi tetap sering menimbulkan masalah, seperti terjadi pergeseran, baik secara utuh maupun miringnya gigi tetangga ke arah ruangan yang kosong.
Akibatnya, ketika gigi tetap erupsi, dia akan keluar dari lengkung rahang yang normal sehingga menimbulkan gigi yang berjejal dan dapat terjadi maloklusi.
Diharapkan dengan pembuatan space maintener, gigi tetap akan tumbuh sempurna sesuai dengan ruangan yang tersedia.
Penyebab selanjutnya adalah karena adanya faktor keturunan atau genetik, misalnya Moms memiliki rahang kecil, sedangkan Dads memiliki ukuran gigi yang normal sehinga Si Kecil mewarisi rahang kecil dengan ukuran gigi yang besar.
Baca Juga : Liburan Pertama dengan Anak, Keluarga Haykal Kamil Alami Kejadian Tak Terduga Ini
Pada akhirnya membuat gigi Si Kecil tumbuh berjejal atau sebaliknya menyebabkan gigi tetap menjadi renggang akibat Si Kecil mewarisi rahang besar dengan ukuran gigi yang kecil.
Penyebab selanjutnya adalah apabila terdapat karies atau gigi berlubang yang letaknya berdekatan dengan gigi tetangganya dan dibiarkan tanpa diberikan perawatan.
Hal itu dapat mengakibatkan terdapatnya ruangan yang kosong akibat karies yang tidak dirawat, sehingga gigi tetangganya akan bergeser atau miring mengisi celah tersebut.
Tak hanya itu, kebiasaan buruk Si Kecil pun dapat menyebabkan tekanan berlebihan dan otot rongga mulut, sehingga mengakibatkan maloklusi yang parah di kemudian hari.
Baca Juga : Ketahuan Ngompol, Bjorka Beri Alasan yang Membuat Sabai Jadi Pasrah
Contoh kebiasaan buruk Si Kecil yaitu kebiasaan mengisap jari, mengisap bibir bawah, bernapas melalui mulut, dan kebiasaan ngedot.
Serta, permasalahan gigi Si Kecil yang tumbuh tidak rapi pun bisa terjadi karena adanya penyakit sistemik yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan dan erupsi pada gigi Si Kecil.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR