Ultrasound, CT scan, dan scan MRI juga dapat membantu mengevaluasi kandungan lemak hati.
Hati biasanya memperbaiki dirinya sendiri dengan membangun kembali sel-sel hati yang baru ketika yang lama rusak.
Ketika ada kerusakan berulang pada hati, jaringan parut permanen terjadi. Kondisi ini disebut cirrhosis.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
Dalam bentuk ringan, hati berlemak dapat menjadi kondisi reversibel yang dapat meningkat dengan modifikasi gaya hidup seperti perubahan pola makan, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik.
Dalam banyak kasus, hati berlemak tidak memiliki gejala.
Sebagian besar kasus perlemakan hati yang dikaitkan dengan peradangan terdeteksi pada orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun, menurut American Liver Foundation.
Peradangan hati (steatohepatitis) dapat menyebabkan jaringan parut hati, kanker hati, dan penyakit hati stadium akhir.
Baca Juga : Ternyata Ada 4 Kepribadian Umum pada Manusia, Moms Termasuk yang Mana?
Apa saja gejala hati berlemak?
Hati berlemak biasanya tidak memiliki gejala yang terkait.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 20 persen orang dengan peradangan hati berlemak maju ke kondisi yang lebih buruk.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR