Nakita.id - Moms, perlemakan hati merupakan salah satu penyebab hepatitis atau peradangan hati.
Jika perlemakan hati tidak segera diatasi, kondisi tersebut berpotensi untuk berkembang menjadi hepatitis, bahkan lama-lama menjadi kanker hati.
Apa itu perlemakan hati?
Lemak hati atau steatosis hati, adalah istilah yang menggambarkan penumpukan lemak di hati.
Baca Juga : Hanya Karena Hal Sepele, Kahiyang Ayu Protes Kaesang Lewat Medsos
Memang normal untuk memiliki sejumlah kecil lemak di hati, tetapi terlalu banyak lemak dapat menjadi masalah kesehatan.
Hati adalah organ terbesar kedua di tubuh.
Ia bertanggung jawab untuk berbagai fungsi, termasuk memproses semua yang kita makan dan minum, dan menyaring zat berbahaya dari darah.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
Terlalu banyak lemak di hati dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang.
Tahap awal didiagnosis ketika proporsi sel hati yang mengandung lemak lebih dari 5 persen.
Ini sering didiagnosis dengan melihat sampel kecil yang diambil dari hati di bawah mikroskop.
Ultrasound, CT scan, dan scan MRI juga dapat membantu mengevaluasi kandungan lemak hati.
Hati biasanya memperbaiki dirinya sendiri dengan membangun kembali sel-sel hati yang baru ketika yang lama rusak.
Ketika ada kerusakan berulang pada hati, jaringan parut permanen terjadi. Kondisi ini disebut cirrhosis.
Baca Juga : Anak Inul Daratista Muntah Kalau Makan Nasi, Bukan Alergi, ini Penyebabnya Kata Pakar!
Dalam bentuk ringan, hati berlemak dapat menjadi kondisi reversibel yang dapat meningkat dengan modifikasi gaya hidup seperti perubahan pola makan, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisik.
Dalam banyak kasus, hati berlemak tidak memiliki gejala.
Sebagian besar kasus perlemakan hati yang dikaitkan dengan peradangan terdeteksi pada orang yang berusia antara 40 dan 60 tahun, menurut American Liver Foundation.
Peradangan hati (steatohepatitis) dapat menyebabkan jaringan parut hati, kanker hati, dan penyakit hati stadium akhir.
Baca Juga : Ternyata Ada 4 Kepribadian Umum pada Manusia, Moms Termasuk yang Mana?
Apa saja gejala hati berlemak?
Hati berlemak biasanya tidak memiliki gejala yang terkait.
Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa sekitar 20 persen orang dengan peradangan hati berlemak maju ke kondisi yang lebih buruk.
Jika ini terjadi, Moms mungkin mengalami kelelahan atau ketidaknyamanan pada bagian perut.
Hati mungkin menjadi sedikit membesar, yang mungkin dapat dideteksi oleh dokter selama pemeriksaan fisik.
Diyakini bahwa kelebihan lemak di hati, bersama dengan kondisi medis tertentu, meningkatkan peradangan.
Baca Juga : Ternyata Ada 4 Kepribadian Umum pada Manusia, Moms Termasuk yang Mana?
Jika hati meradang, Moms mungkin memiliki gejala seperti:
- Nafsu makan yang buruk
- Penurunan berat badan
- Sakit perut
- Kelemahan fisik
- Kelelahan
- Kebingungan
Baca Juga : Hanya Karena Hal Sepele, Kahiyang Ayu Protes Kaesang Lewat Medsos
Jika hati berlemak berkembang menjadi sirosis dan gagal hati, gejala dapat meliputi:
- Perut membesar dan berisi cairan
- Penyakit kuning pada kulit dan mata
- Kebingungan
- Kendarahan abnormal
Apa penyebab dari perlemakan hati
Penyebab paling umum dari perlemakan hati adalah gangguan penggunaan alkohol dan peminum berat.
Dalam banyak kasus, kurang jelas apa yang menyebabkan hati berlemak pada orang yang tidak banyak minum alkohol.
Baca Juga : Ini Cara Menyenangkan Mengenalkan Bentuk Lingkaran Pada Si Kecil
Namun, berat badan berlebih, diet gula yang diproses tinggi, trigliserida tinggi, diabetes, aktivitas fisik rendah, dan genetika semua memainkan peran.
Hati berlemak berkembang ketika tubuh menciptakan terlalu banyak lemak atau tidak dapat memetabolisme lemak cukup efisien.
Kelebihan lemak disimpan dalam sel-sel hati di mana ia terakumulasi dan menyebabkan penyakit hati berlemak.
Baca Juga : Ilmuwan Ungkap 5 Buah yang Dinyatakan Paling Ampuh Perangi Kanker
Selain gangguan penggunaan alkohol, penyebab umum lainnya dari fatty liver adalah:
- Kegemukan
- Hiperlipidemia, atau kadar lemak tinggi dalam darah, terutama trigliserida tinggi
- Diabetes
- Pewarisan genetik
- Penurunan berat badan cepat
- Efek samping obat tertentu, termasuk methotrexate (Trexall), tamoxifen (Nolvadex), amiodorone (Pacerone), dan asam valproat (Depakote).
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR