Nakita.id - Banyak orang menjadi korban perampokan dengan berbagai cara.
Baik di jalan, di kantor, di angkutan umum, tempat tinggal, di pantai, atau tempat lain.
Pengalaman ini terkadang membuat korban merasa takut hingga trauma dan mungkin membutuhkan bantuan psikologis.
Baca Juga : Mohamed Salah Pernah Jadi Korban Perampokan, Tak Disangka Ia Justru Melakukan Ini Pada Pelakunya
Di sini kita daftar lima faktor yang mungkin membuat kita lebih rentan diserang.
1. Joging sambil mendengarkan lagu lewat earphone
Saat joging, tak jarang orang-orang memilih menggunakan earphone untuk mendengarkan musik.
Di waktu yang sama, artinya kita mematikan salah satu dari dua indra utama dalam tubuh yang dapat mencegah serangan, yaitu kemampuan pendengaran kita.
Padahal, indera pendengaran merupakan indera ampuh untuk mencurigai serangan kejahatan.
Kemungkinan serangan meningkat secara signifikan jika Moms berada di tempat yang sepi atau terisolasi.
Sehingga tak jarang, kejahatan akan terjadi saat memilih joging sambil mendengarkan melalui earphone.
2. Sibuk menggunakan ponsel
Jika Moms mengirim pesan ke teman atau sedang mengobrol di tempat umum dan benar-benar asyik.
Tak jarang, di tengah keasyikan tersebut, Moms tak sadar adanya serangan kejahatan.
Moms yang terlalu sibuk dengan ponsel atau mengobrol juga rentan menjadi korban perampok.
3. Gantung tas dengan longgar di sisi yang dekat dengan jalan
Jika Moms melakukan ini, Moms benar-benar dapat dianggap seperti memancing untuk dirampok.
Perampok dapat merebut tas dan langsung kabur saat sudah mendapatkannya.
Baca Juga : Begini Nasib Bayi yang Orangtuanya Ditangkap Akibat Terlibat Perampokan di Depok
Terlebih jika mereka menaiki kendaraan, seperti sepeda motor.
4. Parkir mobil di sebelah van Cargo
Ini adalah tempat parkir terburuk yang Moms pilih.
Parkir mobil di sebelah van Cargo dapat menghalangi pandangan mata untuk mengawasi sesuatu yang mengancam diri kita.
Setiap penjahat dapat bersembunyi di belakang van dan dapat menyerang dengan mudah.
5. Rendah kepercayaan diri
Jika kepercayaan diri rendah, Moms mungkin menjadi korban yang bisa memancing kejahatan pelaku tindak kriminal.
Ini biasanya terjadi di kalangan remaja karena mereka mungkin terlalu malu untuk menuntut perhatian.
Setelah memahami adanya berbagai sebab dan juga ciri orang yang mudah diserang dengan tindakan kriminal, Moms juga harus mewaspadai hal lain.
Moms harus waspada apabila sudah mengalami serangan dan apa yang akan Moms perbuat saat itu.
Apa yang harus Moms lakukan setelah diserang oleh perampok?
1. Segera hubungi polisi.
Baca Juga : Setahun Tragedi Perampokan Pulomas, Begini Ungkapan Haru Keluarga
Hhindari penundaan setelah mengalami serangan perampokan dan segera hubungi polisi, ini dapat mempercepat penangkapan tersangka.
Jika ponsel Moms yang dirampas oleh perampok, carilah bantuan dari tetangga untuk melakukan panggilan atas nama Moms.
2. Tahan tetangga di TKP
Jika polisi belum tiba, jangan biarkan tetangga atau saksi pergi dahulu dari tempat kejadian perkara (TKP).
Sebab beberapa barang bukti penting mungkin terdistorsi atau dirusak.
Para saksi usahakan diminta untuk tetap berada di lokasi sampai polisi tiba.
3. Jangan bahas insiden tersebut
Sebisa mungkin, hindari menceritakan kejadian itu kepada orang lain.
Tenangkan diri dan tahan tenaga Moms untuk otoritas yang tepat.
Moms akan memiliki banyak waktu ketika para ahli atau pihak berwajib datang ke TKP.
Penanganan benda yang sudah disentuh oleh perampok dapat mengganggu atau menghancurkan sampel sidik jari.
Baca Juga : Gerakan Sederhana Ini Wajib Dikuasai Moms untuk Hindari Kejahatan
PepsiCo Akan Buka Pabrik Pertamanya di Indonesia pada Awal Tahun 2025, Produksi Lay's, Cheetos dan Doritos
Source | : | feedytv |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR