"Pengobatan akupuntur melepaskan neurotransmitter yang menenangkan, seperti serotonin dan dopamin, dan mengurangi hormon stres," kata Alex Moroz, MD, seorang ahli akupunktur dan direktur Integrative Musculoskeletal Medicine Program dari Rusk Institute Rehabilitation Medicine, NYU Langone Medical Center.
Sementara itu Geovanni Espinosa, ND, direktur Integrative Urology Center di NYU Langone Medical Center menuturkan, "neurotransmiter dapat menenangkan sistem saraf dan menyebabkan kantuk, tetapi juga dapat menenangkan pencernaan."
Selain itu, tusukan jarum akupuntur juga dapat melemaskan kontraksi otot di perut, menurut hasil penelitian para ilmuwan dari Duke University School of Medicine.
Baca Juga : Tak Kuat Bendung Air Mata, Tangis Mat Solar Pecah Saat Dijenguk Rieke Diah Pitaloka dan Pemain Bajaj Bajuri
3. Efek samping kemoterapi
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa akupunktur tidak hanya mengurangi gejala mual dan nyeri pada pasien yang tengah menjalani kemoterapi.
Tetapi juga membantu meringankan gejala-gejala neurologis seperti pusing, gatal atau kesemutan.
Tidak hanya itu, akupuntur juga dapat membantu mengurangi efek dari rasa sakit terus menerus, kelelahan, depresi, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Terapi pengobatan akupuntur juga mampu merangsang produksi fibroblast, sel-sel jaringan ikat yang membantu menyembuhkan luka.
Source | : | YouTube,kompas |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR