Nakita.id - Banyak daerah yang menganggap kurang sopan ketika bermesraan atau malah berhubungan intim dengan pasangan di depan umum.
Alasan kesopanan dari berabgai budaya, kebiasaan atau moral seseorang membuat siapa saja lebih sering melakukan hubungan intim di tempat tertentu yang tidak diketahui orang lain.
Namun tidak bagi masyarakat di salah satu kota di Meksiko ini, Kota Guadalajara di Bblan Agustus lalu telah melegalkan warganya untuk berhubungan intim di tempat umum, termasuk di jalanan.
Baca Juga : Ngakak! Begini Berbagai Kejadian Lucu Ketika Para Model Berjalan di Panggung Peragaan Busana
Undang-undang ini disahkan untuk menghindari pemerasan kepada pasangan yang melakukannya.
Di Kota ini awalnya menegakan aturan yang bunyinya 'Tindakan seksual di lahan publik menjadi pelanggaran administratif yang dijatuhi hukuman penahanan singkat.'
Agustus lalu peraturan itu diubah, bunyinya menjadi; 'Melakukan hubungan seks atau eksibisionis yang bersifat seksual di tempat umum, lahan kosong, di dalam kendaraan atau lokasi pribadi, akan menjadi pelanggaran administratif jika ada warga yang melaporkannya pada polisi'.
Dalam modifikasi Pasal 14 Anggaran Rumah Tangga pemerintahan tersebut, disebutkan seseorang diizinkan untuk bercinta di tempat umum maupun di lahan pribadi.
Baca Juga : Benarkah Ini Sosok Suami Bella Shofie? Nama Belakang Anaknya Jadi Petunjuk?
"Satu-satunya hal yang kami (pihak pemerintahan) tambahkan yaitu bahwa bagi polisi untuk menahan pasangan itu, perlu ada permintaan warga," jelas salah satu anggota dewan, Guadalupe Morfin Otero.
Jadi sekarang ketika warga Guadalajara berciuman bahkan sedang melakukan hubungan intim sekalipun di tempat umum, tidak akan diberikan sanksi kecuali ada yang melaporkannya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Nyesel Sering Memuji Anaknya Pintar!
Masih menurut Morfin, "Tidak ada yang menginginkan untuk melakukan hubungan intim seperti itu di depan umum di depan anak laki-laki dan perempuan."
Menurut pemerintah setempat dilegalkannya peraturan tersebut karena adanya beberapa laporan pasangan yang diperas oleh oknum polisi ketika melakukan hubungan intim di jalan.
Mungkin niat polisi tersebut ingin menertibkan namun malah banyak yang katanya melakukan pemerasan dan melakukan korupsi.
Baca Juga : Seorang Ibu Dijauhi Teman Kompleknya Hanya Karena Masalah Kue, Kok Bisa Ya?
Kepada media El Universal Morfin mengatakan bahwa aturan ini ditetapkan setelah muncul studi di kalangan mahasiswa.
Studi tersebut membuktikan bahwa 90% mahasiswa mengaku telah diancam oleh oknum polisi mendapatkan hukuman berat jika tidak memberikan sesuatu.
Banyak juga yang memberikan kritik kepada polisi seharusnya mereka fokus pada kejahatan yang serius bukannya malah melakukan pemerasan.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Bagikan Tips Memuji Anak Tanpa Membuatnya Merasa Terbebani
Namun salah satu anggota dewan bernama Livier Martinez yang tidak setuju akan aturan tersebut.
Dirinya berpendapat bahwa harusnya ada cara lain untuk menghindari para polisi melakukan korupsi dan pemerasan kepada para pasangan.
"Sama sekali tidak menyenangkan berkeliling melihat (orang) di jalan melakukan hubungan intim di taman atau di tempat kosong," tambah Martinez.
Ternyata disahkannya aturan tersebut juga menuai kritik, karena bisa memberi ruang kepada pelaku pemerkosaan untuk melecehkan korbannya.
Setujukah Moms dengan peraturan di kota tersebut?
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Bagikan Tips Memuji Anak Tanpa Membuatnya Merasa Terbebani
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | kompas,stuff.co.nz |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR