Saat itulah terjadi pelecehan dan penganiayaan oleh mahasiswa terhadap polwan yang melaksanakan pengamanan unjuk rasa tersebut," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto.
Dia menyebutkan, enam orang polwan korban dugaan pelecehan seksual itu berinisial Brigadir LD, Bripda N, Aiptu RH, Bripda Z, Bripda M, Aiptu T dan Bripda S.
Baca Juga : Ariana Grande Alami Pelecehan, Tagar #RespectAriana Jadi Trending
Para polwan, kata Santo, ada yang pingsan, mengalami sakit dada, bibir terluka, sakit pada kaki dan tangan dan sakit pada pinggang akibat terkena benda keras.
"Polwan yang menjadi korban dilarikan ke rumah sakit," sambung Santo.
Kronologi kejadian Lebih lanjut, Santo menjelaskan, pengaman demo mahasiswa melibatkan Polresta Pekanbaru, Polda Riau, Satpol PP dengan jumlah sekitar 500 personel.
Seluruh personel sudah diimbau untuk mengamankan aksi unjuk rasa secara humanis.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa aksi masuk ke areal kantor DPRD Riau.
Baca Juga : Ironis! Baru Terungkap Kekerasan Seksual Ternyata Terjadi Juga di PBB
Mahasiswa menerobos barisan petugas yang melakukan pengamanan di gerbang kantor wakil rakyat tersebut.
"Aksi dorong-dorongan tidak dapat dielakkan. Pasukan pengamanan berhasil mendorong mundur massa aksi yang nekat ingin menerobos gerbang kantor DPRD," tambah Santo.
Akibat aksi saling dorong inilah bentrokan tak terhindarkan lagi yang menyebabkan polisi dan mahasiswa terluka.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR