Jika anak merasa bahwa dia terlahir sebagai sosok yang tidak memiliki ayah, sedangkan teman temannya memiliki sosok tersebut, maka anak tersebut bisa saja memandang dirinya sebagai orang yang 'menyedihkan'.
"Jadi saat ia mencari jati diri, dia ingin tahu siapa sosok ayahnya dan sosok ibunya," tambahnya.
Baca Juga : 5 Rahasia Menjadi Single Mom Sukses dan Bahagia, Kuncinya : Ikhlas!
Solusinya, single Mom juga harus menceritakan keadaan sebenarnya dan mendorong anak bertemu ayahnya menurut Arif.
"Sebagai single Mom kita harus menawarkan kepada anak untuk bertemu ayahnya serta mengatur pertemuan berkala. Ini penting bagi tumbuh kembang anak," tuturnya. (*)
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR