Tabloid-Nakita.com - Bunda pasti sering mengalami hal ini: anak sudah waktunya bersiap-siap ke sekolah, tetapi ia menolak untuk mandi. Sore hari setelah bangun tidur pun, ia masih melancarkan aksinya mogok mandi. Tidak heran Bunda jadi senewen setiap pagi karena harus membujuk si kecil untuk mandi.
Penolakan anak untuk mandi biasanya karena mereka masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur, nonton TV, atau bermain dulu. Penyebab lain umumnya karena anak di usia balita sedang menunjukkan “pembangkangannya”. Harap maklum, di usia tersebut anak tengah memasuki masa egosentrisnya. Anak sudah mempunyai kemauan sendiri dan juga dapat mengembangkan konsep dirinya.
Tentu melelahkan bila setiap hari Bunda mesti “bertempur” dengan anak. Padahal, Bunda tahu mandi adalah waktu yang sangat berharga untuk Bunda dan si kecil. Bukan hanya agar anak jadi bersih dan segar, tetapi juga untuk mengeratkan hubungan orangtua dan anak. Siapa yang menyangka mandi juga bisa jadi bonding time yang menyenangkan?
Untuk mengatasi anak yang susah mandi, coba lakukan dulu kemauannya. Kalau si kecil tak mau mandi sambil berdiri, boleh saja menggunakan bak mandi seperti ia waktu bayi. Jangan lupa sentuh air di dalam bak, apakah terasa dingin? Kalau sekiranya dingin, gunakan air hangat agar si kecil merasa nyaman.
Selain itu, masih banyak tips seru lainnya agar mandi jadi momen yang dinantikan si kecil, misalnya:
* Agar suasana mandi menyenangkan, tidak membosankan, dan anak tak terkesan dipaksa, bawa mainan kesukaannya. Entah itu bola, mainan bebek, mobil atau boneka plastik yang tidak mudah rusak kalau terkena air. Ajak ia memandikan boneka Poppy-nya, bagaimana mengguyur, menyabuni dan membilasnya. Dengan begitu, si kecil juga tahu bahwa mandi itu menyenangkan.
* Siapkan juga cerita-cerita untuk mengiringi si kecil saat mandi. Misalnya, cerita tentang petualangan Boboiboy saat melawan monster jahat yang berbentuk kuman, atau tentang seorang anak yang sedang berpetualang ke sungai dan bertemu peri busa. Gunakan suara-suara ala film kartun untuk membangun dialognya.
* Sambil menyabuni tubuhnya, ajak si kecil ngobrol dengan bahasa yang mudah dimengerti. Jelaskan bahwa mandi membuat badan bersih, sehat, dan wangi. ”Wah, si Poppy jadi wangi, ya? Sama kayak adik. Mandi membuat badan kita bersih juga sehat.”
* Di usia ini, anak ingin mencoba melakukan sesuatu sendiri. Jadi, persilakan ia mencoba menyabuni tubuhnya sendiri. Kalau ia merasa kesulitan menyabuni di bagian punggung, Bunda boleh membantunya. Agar suasananya menyenangkan, lakukan kegiatan permainan seperti tebak anggota tubuh. “Ayo tebak, yang Bunda sabuni ini apa hayo?” dan seterusnya.
* Selain ngobrol, Bunda bisa menciptakan suasana riang dengan menyanyi bersama. Misalnya lagu “Bangun Tidur Ku Terus Mandi” atau lagu-lagu lain yang syairnya berhubungan dengan aktivitas mandi. Kalaupun tidak ada, biarkan ia memilih lagu-lagunya sendiri supaya ia lebih mudah menikmati momen mandinya.
Agar anak selalu betah mandi, rancang kamar mandi dengan suasana yang membuat anak nyaman. Contohnya, dengan keramik dinding bergambar tokoh-tokoh kesayangannya. Gunakan ubin yang bertekstur agar anak tidak mudah terpeleset. Pakai juga cat dinding berwarna terang agar kamar mandi terasa luas dan bersih.
Pilih juga peralatan mandi yang sesuai untuk anak, seperti sampo atau sabun yang tidak membuat mata pedih, wanginya segar, dan mengandung pelembab agar kulit anak selalu lembut. Begitu juga dengan sikat dan pasta giginya. Pastikan menggunakan pasta gigi untuk anak dengan rasa buah-buahan yang tidak pedas di mulut.
Nah, untuk menemani waktu mandi si kecil, Bunda bisa menggunakan Zwitsal Kids baru dengan kemasan unik yang menampilkan Boboiboy dan formulasi produk yang lebih baik. Tersedia dalam tiga varian sampo dan dua varian sabun, Zwitsal Kids Shampoo & Bubble Bath Active Blue memiliki aroma melon yang segar, sedangkan Zwitsal Kids Shampoo & Bubble Bath Beauty Pink menawarkan aroma strawberry yang manis. Ada pula Zwitsal Kids Shampoo Natural Green dengan aroma natural yang lembut. Zwitsal memang paling berpengalaman dalam perawatan bayi dan anak-anak.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Tabloid Nakita |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR