Nakita.id - Setelah seharian beraktivitas, rasa lelah dan penat kerapkali menghampiri banyak orang.
Pergi tidur menjadi cara terbaik untuk melepas kelelahan yang ada.
Namun saat berada di tempat tidur, sebagian orang terkadang sulit untuk memejamkan matanya meski sudah sangat mengantuk.
Hal ini tentu akan membuat waktu tidur jadi berkurang, yang pada akhirnya berdampak di keesokan harinya.
Baca Juga : Jangan Dipaksakan! Catat Tanda-tanda dan Cara Atasi Rasa Kantuk Saat Mengemudi Jarak Jauh
Di siang hari, rasa kantuk pun mulai muncul dan bisa mengganggu aktivitas.
Tidak hanya sekedar rasa kantuk, jika Moms dan Dads sering mengalaminya bukan tidak mungkin berisiko bagi kesehatan.
Menurut sebuah penelitian baru, rasa kantuk di siang hari bisa menjadi gejala penyakit Alzheimer.
Baca Juga : Sulit Menurunkan Berat Badan? Mungkin Terkena Berbagai Penyakit Ini (Bagian 1)
Studi mengungkapkan, mengantuk di sepanjang siang hari dapat menyebabkan akumulasi plak di otak, "telah muncul sebagai faktor risiko terkena penyakit Alzheimer."
Dalam penelitian ini, peneliti merekam kebiasaan tidur siang hari dari 124 laki-laki dan perempuan dengan usia rata-rata 60 tahun.
Setelah 15 tahun kemudian, melakukan PET dan MRI scan untuk mengetahui keberadaan beta-amyloid, protein yang mengelompok bersama untuk membentuk plak.
Baca Juga : Lama Tak Terdengar Kabarnya, Cara Shahnaz Haque Mendidik Anak Inspiratif
Mereka yang sering mengeluh mengantuk di siang hari, memiliki risiko lebih tinggi memiliki plak jika dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Mengacu pada hal ini, penulis utama penelitian, Adam P Spira mengatakan, "Jika Anda tertidur padahal masih ingin terjaga, itu adalah sesuatu yang perlu diwaspadai."
"Itu bisa jadi karena tidur yang tidak cukup, atau bernafas yang tidak teratur saat tidur, atau kondisi lainnya," kata Spira, yang juga seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
Baca Juga : Kantor Instagram yang 'Instagramable' Banget Buat Selfie, Yuk Intip Moms!
Meski penelitian tidak pernah menjelaskan penyebab dan efek dari kondisi tersebut.
Tetapi Dr Spira menyatakan, "Itu memberikan lebih banyak bukti hubungan antara gangguan tidur dan pengembangan patologi penyakit Alzheimer."
Source | : | indianexpress.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR