Nakita.id - Gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah masih menjadi kedukaan banyak orang termasuk duka di tingkat internasional.
Akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah ini banyak warga yang tertimbun reruntuhan bangunan seperti korban di Hotel Roa Roa dan di daerah lain.
Sebenarnya adanya korban bisa diminimalisasi jika gempa dan tsunami sudah diketahui lebih dulu, sehingga warga bisa bersiap untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga : Atta Halilintar Mengajak Masyarakat Menyumbang Hingga 1 Miliyar, Untuk Apa?
Sayangnya memang alat pendeteksi tsunami yang kita punya telah rusak sejak tahun 2012.
Tim evakuasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) hingga saat ini masih berusaha mencari korban meninggal, bahkan korban yang diharapkan masih selamat di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa.
Hotel roa Roa merupakan salah satu wilayah yang terdapat banyak korban tertimbun.
Baca Juga : Begini Cara Tokoh Dunia Ungkapkan Kepeduliannya Kepada Korban Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah
Diperkirakan sekitar 70 kamar terbooking dan terisi oleh para pengunjung.
Hingga saat ini sudah ada 11 korban yang ditemukan di bawah reruntuhan Hotel Roa Roa 3 di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan 8 orang lainnya sudah meninggal dunia.
Ternyata ketika gempa terjadi tercatat ada lima orang pengunjung Hotel Roa Roa yang berhasil menyelamatkan diri.
Baca Juga : Anissa Aziza Menangis Saat Makan Masakan Raditya Dika, Kok Bisa?
Menggunakan lampu senter yang ada di topi masing-masing tim evakuasi, mereka terus mencari keberadaan para korban dan diharapkan masih ditemukan korban selamat.
Para tim BASARNAS berteriak-teriak untuk mencari signal apakah ada seseorang yang membalas teriakan tersebut yang menandakan bahwa masih ada korban selamat.
Memang benar, mereka pun menemukan laki-laki yang terhimpit reruntuhan selama 4 malam kemarin.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Ungkap Pola Asuh Pada 3 Anaknya
Dalam video yang diunggah oleh KompasTV di YouTube, korban laki-laki ini untungnya tidak tertindih bangunan di bagian kepala sehingga ia masih bisa berteriak meminta tolong atau menjawab signal para tim evakuasi.
Terlihat laki-laki ini sangat lemas karena sudah dua hari lebih ia tidak makan atau minum bahkan bagian perut ke bawah tertindih reruntuhan bangunan.
Penanganan awal yang diberikan kepada laki-laki ini yaitu memberikan alat pernapasan agar ia bisa kembali mendapatkan oksigen untuk membuatnya lebih tenang.
Baca Juga : Seorang Perempuan Tolak Ajakan Berkencan Lelaki Kaya yang Menyamar Jadi Orang Miskin, Begini Akhirnya
Sebelumnya tim BASARNAS berusaha membuat korban selamat ini tenang karena nampak ketakutan karena beberapa hari tertindih reruntuhan.
"Iya tenang-tenang pak, semangat," begitu yang dikatakan oleh salah seorang tim BASARNAS Kendari yang sedang berusaha mengevakuasi laki-laki yang selamat.
Setelah itu, barulah tim evakuasi berusaha mengangkat tubuh laki-laki separuh baya ini dari reruntuhan bangunan.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dokter Reisa Bagikan Tips Memuji Anak Tanpa Membuatnya Merasa Terbebani
Kini proses evakuasi di bawah Hotel Roa Roa telah menggunakan alat berat yang tetap dibantu dengan pencarian manual agar bisa mendeteksi keberadaan korban yang kemungkinan masih bisa diselamatkan.
Selain di Hotel roa Roa banyak korban juga tertimbun reruntuhan di kawasan Perumnas Balaroa.
Perumnas Balaroa menjadi salah satu tempat dengan jumlah korban yang diperkirakan hingga ribuan karena ada kurang lebih 1000 kepala keluarga di perumahan tersebut.
Untungnya beberapa warga berhasil menyelamatkan diri namun belum diketahui pasti berapa jumlah korban selamat, korban meninggal dan korban yang hilang yang ada di daerah Perumnas Balaroa ini.
Baca Juga : Tak Disangka, Tukang Pijit Jalanan Jadi Pendiri Sekolah, Kok Bisa?
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR