Nakita.id - Duka mendalam masih melingkupi masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi Tengah.
Pasalnya, gempa berkekuatan 7,4 SR telah mengguncang area Donggala dan sekitarnya, pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Sesaat setelah gempa besar terjadi, menyusul bencana tsunami menyapu wilayah Palu, Donggala, serta Mamuju.
Baca Juga : Bawa Kebahagiaan di Tengah Duka Gempa Tsunami Palu, Seorang Bayi Lahir di Tenda Pengungsian!
Bencana ini termasuk dahsyat mengingat hingga hari ini (2/10/2018), korban meninggal yang telah dievakuasi mencawai 925 jiwa, sementara ratusan orang lainnya menderita luka berat.
Ratusan korban lain juga belum bisa ditemukan karena tertimbun reruntuhan bangunan.
Lebih dari 50.000 jiwa telah mengungsi ke pengungsian yang tersebar di 109 titik.
Tak terbayang bagaimana kepanikan para warga setempat serta ketakutan anak-anak yang menjadi korban.
Komunikasi sempat sulit, akses jalan banyak yang rusak serta sistem trasportasi bermasalah semakin menghambat bala bantuan datang menuju lokasi.
Di tengah duka dan kepanikan para korban di Palu, ada beberapa kabar bahagia yang datang menyelingi.
Setelah Minggu(30/9/2018) lalu ada seorang ibu yang melahirkan bayi di pengungsian, kini bayi yang lain kembali dilahirkan oleh seorang ibu korban gempa.
Bahkan bukan hanya satu, melainkan tiga bayi kembar sekaligus. Kelahiran si jabang bayi menjadi pelipur lara di tengah situasi sulit yang harus dihadapi orang tuanya.
Atina, ibu bayi kembar tiga sekaligus berprofesi sebagai bidan melahirkan bayinya beberapa jam setelah dievakuasi dari Palu ke Makassar.
Ibu berusia 31 tahun ini melahirkan ketiga bayinya di Rumah Sakit Daya, Makassar pada Senin(1/10/2018) pukul 19.11 WITA.
Proses kelahiran anak-anaknya melalui operasi sesar. Dua di antara bayi tersebut berjenis kelamin perempuan dan satu lainnya laki-laki.
Untuk bayi perempuan masing-masing lahir dengan berat badan 2 kg dan 1,8 kg, sedangkan bayi laki-laki 2 kg.
Ketiga bayi mungil ini kini tengah dirawat di inkubator Rumah Sakit Daya.
Sang suami, Zainal Abidin mengungkapkan bahwa seharusnya sang istri sudah masuk rumah sakit pada tanggal 30 September lalu.
Baca Juga : Atas Nama Kehormatan Keluarga, Di Negara Ini Banyak Orangtua Tega Menghabisi Nyawa Anaknya
"Memang 10 hari sebelum gempa saya antar ke tempat praktik. Tanggal 30 katanya itu harus masuk," kata Abidin ditemui di Rumah Sakit Daya Makassar dilansir dari Tribun Makassar.
Sayangnya, pada tanggal 28 September wilayahnya digoncang gempa dan tsunami, sehingga sang istri belum bisa dibawa ke rumah sakit.
Pasangan Zainal dan Atina merupakan salah satu dari ratusan korban yang dievakuasi ke Makassar dengan pesawat Hercules milik TNI.(*)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Instagram,kompas,tribun makassar |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR