Melansir dari Kompas.com, penyakit diabetes militus tipe 2 memang dapat mempengaruhi kinerja otak karena adanya banyak faktor yang terlibat.
Seperti yang dijelaskan oleh Alan Jacobson, profesor emeritus psikiatri dari Harvard Medical School, bahwa diabetes juga bisa berdampak langsung pada sel sel saraf di otak, yang nantinya bisa menyebabkan stroke.
"Kadar gula darah yang tinggi mungkin berdampak langsung pada sel-sel saraf atau sel suport di sistem saraf. Hal tersebut juga memicu kerusakan pada pembuluh darah besar dan kecil. Akibat lainnya adalah mengurangi pasokan oksigen ke otak sehingga meningkatkan risiko stroke," kata Alan Jacobson, seperti dikutip dari Kompas.com.
Kasus stroke yang ditangani lebih dini bisa memiliki kemungkinan kesembuhan lebih tinggi.
Oleh karena itu, mendeteksi dini menjadi hal yang penting, khususnya stroke iskemik yang gejalanya kadang samar.
Berikut gejala-gejala yang patut diwaspadai seperti yang dilansir dari Bright Side:
Selain itu, ada empat langkah yang dapat Moms ambil untuk menentukan apakah seseorang tersebut mengalami stroke atau tidak.
Baca Juga : Bisa Sebabkan Gempa Hingga 9 SR, Sunda Megathrust Jadi Ancaman Besar Bagi Jakarta
Jika orang tersebut menunjukkan salah satu gejala ini, segera hubungi dokter atau bawa ke rumah sakit.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Bright Side |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR