Nakita.id - Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang akrab disapa Pasha Ungu mejadi salah satu korban gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Pasha yang kini menjabat sebagai Wakil Walikota Palu ini pun tengah menjalankan tugas saat gempa terjadi.
Tak hanya Pasha, sang istri, Adelia pun juga tengah berada di Palu saat kejadian tersebut.
Baca Juga : Ayah Cynthia Lamusu Terserang Stroke, Waspada Hal Ini Tingkatkan Risikonya!
Mereka pun dikabarkan menjadi korban selamat dari gempa dan tsunami Palu.
Hingga kini keduanya pun masih berada di Palu bersama dengan para pengungsi lain.
Mereka bahkan ikut tidur bersama para korban bencana lainnya di tempat pengungsian.
Melalui Instagram pribadinya, Adelia pun sempat berbagai kabar terkini tentang kondisi pascagempa.
Menurut unggahan Adelia, ia sempat mengabarkan masih sering terjadinya gempa kecil yang melanda setiap beberapa jam.
Hingga semalam (2/10/2018), Adelia kembali mengabarkan mengenai kondisi di Palu.
Melalui instagram story-nya, Adel menyampaikan bahwa sejak sore sampai malam sudah tidak terjadi gempa.
Ia pun merasa bersyukur dan juga memohonkan doa untuk mereka yang berada di sana.
"Alhamdulillah... Dari tadi sore sampai malam ini belum gempa lagi.. Terima kasih Ya Allah (emoticon) Doakan semua sahabat2ku untuk kami (emoticon)," ungkap Adelia.
Meski sudah tak terjadi gempa, namun Adelia mengaku masih selalu merasakan seperti bergoyang dan ada yang bergerak di bawah tanah.
Istri Pasha Ungu ini pun bertanya-tanya apakah seperti ini yang dinamakan trauma.
"Sepertinya berasa goyang terus dan dibawah tanah kaya ada yg gerak2.. Apa ini yang namanya trauma (emoticon nangis)," akunya.
Adelia pun mengalami trauma akibar bencana yang dialaminya ini.
Sebelumnya, Adelia pernah mengungkapkan bahwa ini merupakan pengalaman pertamanya menghadapi dan menjadi korban bencana.
Tak hanya Adelia, banyak warga Palu dan korban gempa lainnya yang juga merasakan hal yang sama dengannya.
Mereka juga mengalami trauma yang sama akibat gempa bermagnitudo 7,7 skala richter tersebut.
Melansir dari Kompas.com, warga yang merasa trauma ini bahkan takut untuk kembali ke rumahnya karena masih sering terjadi gempa susulan.
Baca Juga : Viral Air Kolam Renang Bergerak Sendiri dan Bergelombang Bak Tsunami, Ini Penjelasan BMKG
Mereka lebih memilih tidur di jalanan karena rumah-rumah mereka pun telah roboh akibat gempa dan tsunami.
Gangguan trauma pasca bencana mrupakan salah satu kondisi gangguan kesehatan mental akibat peristiwa mengerikan.
Hal ini juga termasuk pada terjadinya peristiwa gempa bumi.
Untuk mengatasi adanya trauma akbat terjadinya gempa yang dialami oleh korban, hal-hal berikut ini bisa dilakukan untuk memulihkannya.
Melansir dari Cewekbanget.id, berikut cara mengatasi trauma setelah mengalami gempa bumi.
Kurangi konsumsi media
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah sebisa mungkun meminimalkan konsumsi media agar tak terpapar berita tentang bencana tersebut.
Memang ada sebagaian orang yang bisa bertahan menghadapi ekspos media tentang pemberitaan bencana yang dialaminya.
Tapi tak sedikit pula yang justru akan teringat dan terngiang terus akan hal mengerikan yang mereka alami.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengendalikan konsumsi terhadap pemberitaan di media massa.
Hal tersebut bisa kita lakukan dengan cara membatasi diri untuk menonton berita atau melihat sosial media, jangan menonton TV atau video tentang terjadinya bencana.
Jika kedua hal tersebut sudah kita lakukan tapi kita masih merasa sulit untuk mengatasi trauma, maka sebaiknya kita sama sekali meninggalkan media sosial atau jangan lagi mencari berita mengenai bencana.
Baca Juga : Penampilan Para Seleb Gunakan Baju Batik di Hari Batik Nasional, Mana Favorit Moms?
Menerima emosi yang kita rasakan
Trauma bisa memicu kita untuk merasakan beberapa emosi lain, seperti syok, marah, dan merasa bersalah.
Emosi-emosi ini dianggap wajar dialami oleh korban usai mengalami bencana alam.
Dengan menerima emosi tersebut, kita jadi mempermudah cara untuk penyembuhan trauma.
Membantu korban lain
Penyembuhan trauma juga sering dikaitkan dengan melakukan sebuah gerakan, seperti membantu korban lainnya.
Dengan melakukan aksi yang postif, di waktu bersamaan kita juga mengobati perasaan takut dan khawatir yang kita rasakan.
Baca Juga : Kini Cantik dan Bergelimang Harta, Ini Potret Polos Maia Estianty Saat SMP
Olahraga
Olahraga mungkin menjadi hal yang sekiranya mustahil dilakukan ketika terjadi gempa, terlebih bagi yang mengalami trauma.
Namun, ternyata dengan melakukan olahraga dan menggerakkan tubuh, kita bisa membakar adrenalin dan mengeluarkan hormon endorfin, yang membuat mood jadi lebih baik.
Berkomunikasi dengan orang lain
Mengatasi trauma pascagempa bisa juga dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan orang lain, Moms.
Kita tidak perlu membahas mengenai bencana yang terjadi, cukup mengobrol tentang hal lainnya.
Hanya dengan berkomunikasi dengan orang lain secara langsung, kita jadi bisa merasa nyaman dan damai.
Makan makanan yang sehat
Makanan yang kita konsumsi juga bisa memberi efek baik atau buruk pada trauma yang sedang kita rasakan.
Oleh sebab itu, perlu bagi kita untuk memberi asupan yang baik untuk tubuh.
Selain dengan beberapa cara di atas, Moms juga bisa melakukan treatment khusus dengan konsultasi pada psikolog.
Biasanya dalam penyelamatan bencana akan ada juga bantuan psikologis dari relawan yang akan memberikan pendampingan dan trauma healing.
Source | : | Kompas.com,Instagram,Cewekbanget.id |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR