2. Perhatikan masa subur
Jika melakukan seks saat tubuh tidak memproduksi sel telur, Moms tidak akan hamil.
"Kesalahan terbesar yang dibuat pasien saya adalah tidak mengetahui kapan tepatnya mereka berovulasi," kata Dr. Williams.
Saat ini, kebanyakan dokter menyarankan penggunaan ovulasi predictor kits (OPKs) untuk ukuran ovulasi yang lebih akurat.
Baca Juga : Tak Mau Tinggalkan Rayidaru, Happy Salma Rela PP Jakarta-Bali Dalam Semalam
Meskipun Moms masih dapat menggunakan diagram basal body temperature (BBT), OPK memberi Moms peringatan awal bahwa telur akan segera diproduksi, sehingga Moms dapat merencanakannya dengan tepat.
OPK bekerja dengan mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) dalam urin, yang terjadi sekitar 36 hingga 48 jam sebelum Moms berovulasi.
Baca Juga : 9 Manfaat Minum Air Hangat Tiap Pagi Saat Perut Kosong, Salah Satunya Hilangkan Racun Tubuh
4. Ketahui waktu dan posisi terbaik saat berhubungan seks
Apa yang benar-benar berhasil dan apa yang murni dari kisah-kisah para istri lama agak bisa diperdebatkan.
Dr. Williams membantu kita memisahkan mitos dari fakta.
Jangan percaya bahwa berbaring telentang setelah berhubungan seks akan meningkatkan peluang kehamilan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Parents |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR