Nakita.id - Bahkan sebagai orangtua, Moms atau pasangan bisa saja berbohong kepada Si Kecil.
Orangtua di satu titik akan berbohong kepada anak-anak dari waktu ke waktu.
Entah Moms mengatakan kebohongan tersebut untuk melindungi perasaan mereka atau agar ia melakukan hal yang diharapkan.
Ketika orangtua berbohong kepada anak, hal ini tentu sangat menyakiti perasaan mereka ketika ia mengetahui kebenaran.
Baca Juga : Istrinya Semakin Drop, Indro Warkop dan Keluarga Kumpul di Rumah Sakit
Jika hal ini terjadi, anak akhirnya meragukan dirinya sendiri.
Anak-anak yang mempercayai rasa batin mereka tentang hal yang benar dan salah di usia muda, itu karena orangtua mereka yang juga jujur.
Ini mengajarkan anak bahwa orangtuanya adalah sumber informasi akurat yang dapat diandalkan dan mampu memberikan kebenaran.
Ketika seorang anak diberitahu bahwa kebenarannya adalah sebuah kebohongan, ia akan ragu dan meremehkan ketidakpercayaan di dunia luar.
Baca Juga : Sudah 10 Hari Sule Jadi Duda Kaya, Begini Suasana Rumahnya Tanpa Lina!
Maka bisa saja akan terjadi bahwa apa yang mereka tahu itu benar, sebenarnya tidak benar.
Mampu mempercayai diri sendiri dapat membentuk kepribadian yang sehat.
Ketika orangtua berbohong kepada anak, menyebabkan Si Kecil harus memilih antara mempercayai diri sendiri dan orangtua mereka.
Tentu saja, ini bukan pilihan yang bisa dibuat bagi anak yang masih perlu banyak belajar.
Baca Juga : Artis FTV Cecillia Vickend Meninggal Karena Kanker Lidah, Gejala Awal Seperti Sariawan!
Para peneliti di MIT telah menemukan bahwa anak-anak tidak mudah tertipu dan mereka dapat benar-benar tahu ketika orangtuanya berbohong.
Anak juga tahu ketika orangtua sedang menahan informasi.
Lalu, apa yang bisa orangtua lakukan ketika ingin melindungi anak dari kebenaran?
Orangtua harus menerima bahwa mereka tidak dapat melindungi anak-anak mereka dan bahwa berbohong hanya membuat anak-anak mengetahui kebenaran.
Baca Juga : Seorang Perempuan Tolak Ajakan Berkencan Lelaki Kaya yang Menyamar Jadi Orang Miskin, Begini Akhirnya
Mereka juga akan bertanya-tanya mengapa orangtua berbohong tentang hal tersebut.
Berikut ini 3 kebohongan yang kerap diucapkan orangtua.
1. Memberi tahu seorang anak bahwa ayah dan ibu saling mencintai dan tidak bisa bersama lagi.
Ketika orangtua bercerai, mereka tidak saling mencintai.
Orangtua perlu menceritakannya seperti itu.
Mereka perlu mengakui bahwa mereka tidak lagi ingin menikah.
Baca Juga : Bocah 5 Tahun Babak Belur Dianiaya Teman Ibunya, Diduga Pergoki Pelaku Merundung ART
2. Ketika orangtua sakit atau kehilangan pekerjaan atau menderita beberapa hal lain, anak-anak tahu ini.
Lebih baik orangtua mengakui situasi agar anak dapat memahami dan membicarakan hal tersebut melalui perasaan mereka.
Ketika anak-anak mengisi rasa penasaran mereka, seringkali tebakan mereka jauh lebih buruk daripada kebenaran itu sendiri.
Baca Juga : Andi Soraya Bagikan Menu MPASI untuk Si Kecil, Mudah Dibuat Loh Moms!
3. Ketika orangtua menawarkan jaminan palsu, dan tidak pernah memberi kenyamanan.
Misalnya orangtua memberi tahu anak-anak tidak apa-apa bahwa mereka gagal atau sesuatu akan berjalan lancar.
Lebih baik akui jika ada masalah dan mengatasinya dari pada memberikan sandiwara yang salah.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | psychology today |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR