Nakita.id - Hal mengejutkan terjadi di salah satu sekolah menengah di Lampung.
Ditemukan 12 siswi disatu sekolah yang sama dalam kondisi hamil.
Melansir dari Tribun Lampung, temuan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Lampung ini cukup mencengangkan.
Baca Juga : Ayah Cynthia Lamusu Terserang Stroke, Waspada Hal Ini Tingkatkan Risikonya!
Hal ini berkaitan dengan adanya pergaulan bebas yang terjadi pada anak muda masa kini.
Pergaulan bebas ini cukup riskan, terutama di lingkungan anak sekolah, kampus, maupun anak kos.
Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani menyampaikan dirinya pernah melakukan survei ke apotek di sekitaran kampus dan kosan.
Hasil survei yang dilakukannya pun mendapati temuan ternyata barang yang paling laris dibeli adalah kondom dan testpack atau alat tes kehamilan.
Bahkan Hafsah mengatakan, tak tanggung-tanggung 100 kondom terjual dalam satu bulan.
Menurutnya, hal ini jelas sangat memprihatikan.
Bahkan diakuinya, ada kejadian disatu sekolah menengah pertama di Lampung sebanyak 12 anak didik hamil.
Baca Juga : Kasus Siswi SMP Hamil! Inilah Risiko Kehamilan Dini untuk Ibu dan Janin
Siswi yang ditemukan hamil itu pun terjadi merata di kelas VII, VIII, dan IX.
"Sekolah bilang bersih, tapi dicek di guru BK, ternyata ada muridnya yang hamil," kata Hafsah, seperti dikutip dari Tribun Lampung.
Baca Juga : Manfaat Olahraga dengan Birthing Ball untuk Ibu Hamil, Bisa Kurangi Rasa Sakit Saat Persalinan
"Siswi SMP ada 12 yang hamil di satu sekolah. Itu ada di salah satu kabupaten di Lampung," terangnya.
Tak hanya terjadi pada siswi SMP saja, kejadian anak sekolah yang ditemukan hamil juga terjadi pada siswi SMA di Lampung.
Menurut pantauan PKBI, persoalan kehamilan di luar nikah pada kalangan pelajar ini terjadi merata di banyak sekolah.
Baik di sekolah di Kota Bandar Lampung maupun di daerah kabupaten.
"Hampir di setiap sekolah ada persoalan kehamilan di luar nikah tadi. Bahkan beberapa kasus terjadi di SMP," ujar Koordinator Pencegahan HIV PKBI Lampung, Rachmat Cahya Aji.
Baca Juga : 56 Siswa SMP Pekanbaru Sayat Tangannya, Minuman Ini Penyebabnya!
Dari penatauannya, ia pun menceritakan pernah ada temuan kasus serupa yang menimpa 10 siswi SMA.
Dalam satu tahun, ada sepuluh kasus kehamilan yang tak di inginkan terjadi di satu sekolah yang sama.
"Ada sekolah yang dalam lima tahun terakhir tidak ada kasus kehamilan yang tidak diinginkan. Kasus 10 siswi SMA hamil itu terjadi pada 2016, itu terjadi di satu SMA," ungkapnya.
Baca Juga : Cerita Haru Dibalik Seragam SMP Yang Selalu Dipakai Joni Saat Ke Jakarta
Umumnya, para pelajar ini hamil dengan pacarnya, yang rata-rata juga masih sama-sama usia pelajar atau mahasiswa.
Kasus ini pun cukup membuat miris karena banyaknya temuan pelajar yang hamil di luar nikah.
Terlebih lagi bila para siswi tersebut adalah korban dari perbuatan orang dewasa.
Baca Juga : Dianggap Menjijikkan, Keberadaan Kecoa Justru Menandakan Rumah Bersih
Kasus kekerasan terhadap anak, termasuk hamil di usia anak ini dikatakan terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut Aji, semua hal ini berkaitan erat dengan kurangnya pengawasan orangtua pada anak.
Kondisi rumah atau hubungan orangtua dan anak yang tak nyaman akan membuat anak mencari kenyamanan lain di luar rumah.
Pada akhirnya bisa membuat mereka terjerumus ke hal-hal negatif seperti seks bebas.
Hal ini sesungguhnya bisa dicegah dengan adanya edukasi dini pada para pelajar ini mengenai kesehatan reproduksi.
Baca Juga : Ibu Hamil Makan Daging Kambing, Adakah Bahaya yang Mengintai?
Hafsah menerangkan, bahwa pada dasarnya sekolah memegang peranan penting untuk melakukan edukasi tersebut kepada siswanya agar mencegah adanya pergaulan bebas.
Baca Juga : [VIDEO] Kriteria Ibu Hamil yang Tidak Diperbolehkan Pijat Hamil
Aji menambahkan, pengetahuan pelajar tentang kesehatan reproduksi memang masih minim. Hal ini dikarenakan pendidikan seks masih dianggap tabu.
"Sehingga banyak remaja tidak mengetahui akibat dari perilaku seks yang berisiko, yang mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan," ujarnya.
Untuk itu, pihak PKBI pun telah menyelenggarakan adanya program konseling kesehatan reproduksi.
Baca Juga : Bayi Cici Panda Terlilit Tali Pusat dalam Kandungan, Amankah? Kenali Penyebabnya
Program ini tidak hanya memberikan buku, tetapi juga mengajari guru cara mentransfer isi buku tersebut kepada siswanya.
Program ini pun telah dijalankan di beberapa sekolah di Bandar Lampung sejak Agustus lalu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribun lampung,tribun video |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR