Nakita.id - Kehamilan molar merupakan kehamilan yang abnormal di mana janin tidak berkembang atau biasa juga disebut dengan hamil anggur.
Kondisi ini bisa terjadi secara lengkap maupun parsial.
Dalam kehamilan molar lengkap, terdapat jaringan plasenta abnormal dan bengkak sehingga membentuk kista berisi cairan serta tidak ada pembentukan jaringan janin.
Baca Juga : Waspadai Ciri Hamil Molar atau Hamil Anggur, Termasuk Jenis Kanker!
Pada kehamilan molar parsial, ada jaringan plasenta normal bersama dengan pembentukan jaringan plasenta yang abnormal.
Pada kondisi ini mungkin juga ada pembentukan janin, tetapi janin tidak mampu bertahan hidup, dan biasanya terjadi keguguran pada awal kehamilan.
Kondisi ini bisa membahayakan dan berujung komplikasi karena termasuk jenis kanker sehingga harus selalu diwaspadai.
Sekitar 1 dari setiap 1.000 kehamilan didiagnosis sebagai kehamilan molar.
Berbagai faktor dikaitkan dengan kehamilan molar, termasuk :
- Usia ibu
Baca Juga : 5 Jenis Antibakteri Alami Untuk Cegah Infeksi Anggota Keluarga
Kehamilan molar lebih mungkin pada wanita yang lebih tua dari usia 35 atau lebih muda dari usia 20 tahun.
- Riwayat sebelumnya
Jika Moms pernah mengalami kehamilan molar, Moms lebih mungkin memiliki kehamilan yang lain.
Kehamilan ini cenderung berulang terjadi, rata-rata, dalam 1 dari setiap 100 wanita.
Pasca kehamilan molar teratasi, jaringan molar dapat tetap dan terus tumbuh.
Kondisi ini disebut neoplasia trophoblastik gestasional persisten (GTN) dan terjadi pada sekitar 15-20% persen dari kehamilan molar lengkap, dan hingga 5% dari kehamilan molar parsial.
Dalam beberapa kasus, mola hidatidosa invasif menembus jauh ke dalam lapisan tengah dinding uterus, yang bisa menyebabkan perdarahan vagina.
GTN persisten hampir selalu berhasil diobati, paling sering dengan kemoterapi.
Pilihan pengobatan lainnya adalah pengangkatan rahim (histerektomi).
Baca Juga : Nadia Mulya Ungkap Cara Menyembuhkan Sakit Saat Hamil Selain Minum Obat
Untuk mencegah terjadinya kondisi ini tentu perhatikan faktor usia ketika seorang perempuan akan merencanakan kehamilan.
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi pada dokter secara rutin.
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR