Penyebab kematian beragam.
Ada yang tenggelam saat berfoto di daerah perairan, terpeleset dari tebing atau air terjun, tertabrak kereta saat berfoto di rel, diamuk binatang buas, dan sebagainya.
Bansal menyebut, hal seperti ini tidak dapat diterima nalar hanya demi mendapatkan hasil foto maksimal untuk dijadikan konten unggahan di media sosial.
Angka kematian akibat swafoto tertinggi tercatat ada di negara India.
Namun, berbagai laporan menunjukkan kasus serupa juga terjadi di berbagai negara lainnya, seperti Rusia, Amerika, dan Pakistan.
Untuk mengatasi masalah itu, Bansal menyebut salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat zona terlarang untuk selfie di area-area tertentu.
Misalnya di atap sebuah gedung bertingkat, puncak gunung, atau wilayah perairan.
Tiga tahun yang lalu, Rusia mengeluarkan kampanye "Safe Selfie" yang mengusung slogan, "Jutaan like di media sosial tidak sebanding dengan keselamatan dan kehidupanmu".
Baca Juga : Olla Ramlan Ikut Falling Stars Challenge, Roby Purba Justru Khawatirkan Benda Ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Penelitian: "Selfie" Renggut Lebih dari 250 Nyawa Sejak 2011".
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR