Selama kehamilan, Winda Viska mengaku mengalami kenaikan berat badan yang cukup besar dan bengkak-bengkak di beberapa bagian tubuh.
Baca Juga : Kenali Gejala Preeklamsia Sebelum Terlambat
Kedua hal ini merupakan beberapa gejala khas preeklamsia.
Namun selain itu, ada pula beberapa gejala lain yang dapat menandakan preeklamsia pada ibu hamil.
Misalnya, seperti sakit kepala, penglihatan kabur, ketidakmampuan untuk mentoleransi cahaya terang, kelelahan, mual atau muntah, kurangnya buah air kecil, nyeri di perut kanan atas, sesak napas, dan kecenderungan untuk mudah memar.
Baca Juga : Setelah Preeklamsia, Moms Harus Waspada dengan Eklamsia
Saat positif didiagnosis preeklamsia, dokter memberikan resep obat untuk mengontrol tekanan darah dan meminta Winda Viska mulai melakukan pola hidup sehat.
"Mulai dari makan, pola tidur, aktivitas fisik. Pastinya menurut dokter saya tidak boleh over dalam segala hal dan banyak pikiran.
Jadi harus selalu santai setiap hari," ujar Winda Viska mengingat permintaan dokter pribadinya.
Hingga sampai saat ini, para peneliti memang masih terus mempelajari cara-cara efektif untuk mencegah preeklamsia.
Selain mengontrol tekanan darah dan melakukan pola hidup sehat, dalam kasus-kasus tertentu dokter juga akan memberikan beberapa alternatif untuk mengurangi risiko preeklamsia.
Seperti meresepkan aspirin dosis rendah setiap hari - antara 60 dan 81 miligram - dimulai di akhir trimester pertama.
Serta suplemen kalsium untuk mencegah terjadinya preeklamsia.
Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Source | : | Tabloid Nakita,Mayo Clinic,american pregnancy,depkes.go.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR