Ada juga ahli yang tidak setuju dengan metode pemberian makan terbaru ini.
Alasannya, metode Baby-Lead Weaning berisiko membuat bayi tersedak.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 6 Bulan Sehat: Pure Alpukat, Pir, dan Kiwi
Dua studi kecil oleh Cameron (2013) dan Morrison (2016), mengindikasikan adanya risiko tersedak lebih tinggi pada bayi yang mendapatBaby-Led Weaning alias BLW.
Walaupun demikian, ada juga yang mengatakan mendorong bayi menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan, seperti yang dijalankan oleh metode Baby-Lead Weaning, manfaatnya akan lebih mudah menerima makan “sehat” seperti sayur-sayuran.
Malah ada juga pihak yang mempunyai pendapat, metode Baby-Lead Weaning berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas.
Tapi semua pendapat tersebut tidak terbukti dan tidak ada bukti ilmiahnya yang kuat.
Malah berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017), ditemukan bayi yang menjalani metode Baby-Lead Weaning alias BLW, memiliki indeks massa tubuh sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.
Baca Juga : Catat, 6 Cara Ini Efektif Menjaga Bayi Baru Lahir Terhindar dari Penyakit
Studi BLISS (Baby-Led Introduction to SolidS, 2017) mencoba mengurangi risiko tersedak pada metode Baby-Lead Weaning dengan melakukan modifikasi.
Yaitu dengan tetap mengikuti aturan umum pemberian makan, seperti:
1. Memastikan faktor kesiapan dan keamanan bagi bayi:
Hidupkan Ramadanmu dengan Berbagi Paket Hidangan Buka Puasa yang Ditemani Teh Manis Hangat
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR