Ketika mereka melakukan tugas-tugas ini, contoh darah dan air liur diambil dari mereka lima menit sebelum tes mereka dan lima, 15, 60, 90 dan 120 menit kemudian, juga.
Ditemukan bahwa komponen kekebalan yang disebut sel-sel mononuklear darah perifer diproduksi lebih banyak pada subjek yang dibesarkan di desa daripada yang tinggal di kota selama tes.
Baca Juga : Deteksi Semua Penyakit Dengan Bantuan Sendok, Begini Caranya!
Selanjutnya, dipahami komponen yang disebut interleukin 6, yang memicu demam, meningkat lebih lambat pada orang-orang ini dan oleh karena itu, interleukin 10, yang mencegah demam, diproduksi lebih sedikit.
Peneliti melaporkan orang kota menunjukkan reaksi demam berlebihan terhadap faktor stres dan ini berlanjut selama dua jam.
Di sisi lain, mereka melaporkan bahwa orang kota merasa lebih stres daripada orang desa ketika ditanya.
Baca Juga : Catat, Usia Ini Paling Banyak Tewas Karena Selfie, Apa Sebabnya?
Cristopher Lowry dari Colorado University, salah satu penulis penelitian, berkata, "Reaksi demam yang berlebihan muncul berlebihan pada orang kota karena mereka tidak kenal dengan bakteri-bakteri yang selama ini "tidur".
Sebaliknya, hubungan dekat dengan alam dan hewan di masa kecil mengurangi risiko asma dan alergi di tahun-tahun mendatang.
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR