Sampai suatu ketika dia berhasil menemukan buku tentang Suku Bajo, dia mempelajarinya secara mendalam.
Dia juga mengunjungi ke Suku Bajo sebelum mulai syuting film yang disutradarai Kamila Andini ini untuk mempelajari bagaimana keseharian di Wakatobi, tempat suku ini berada.
Baca Juga : Anniversary ke-5, Tengok Potret Pernikahan Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan yang Tak Biasa
"Saya mempelajari semuanya, termasuk bahasa, cara ngomong, gaya hidup, termasuk cara berjalan!" kisah Atiqah.
Beberapa kali Atiqah menerima peran sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK), seperti dalam film Jamila dan Sang Presiden (2009) dan Darah Garuda (Merah Putih II) (-2010).
Peran itu juga dibawakan Atiqah dengan sangat meyakinkan dan mendalam.
Berperan sebagai Jamila, film produksi 2009 yang diproduksi oleh sang bunda, Ratna Sarumpaet, ini menelaah tentang isu perdagangan anak.
Sedangkan film Darah Garuda merupakan film perjuangan Indonesia arahan sutradara Yadi Sugandi dan Connor Allyn.
Beberapa kali menerima peran PSK, Atiqah mengaku tidak takut dicap negatif, karena menurutnya, yang penting adalah tujuan film itu dibuat, dan tema apa yang mau diangkat.
"Kalau film tentang PSK yang full esek-esek gitu, ya, saya juga enggak mau," kata Atiqah tegas.
Baca Juga : Unggah Video Si Kecil Salma Makan Sushi, Atiqah Hasiholan Panen Kritik!
Artikel ini sudah tayang di Intisari.grid.id dengan judul, "Kisah Atiqah Hasiholan yang Rela Jadi PSK Demi Perjuangkan Kemanusiaan"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR