Nakita.id - Pada umumnya perempuan ingin memiliki payudara yang padat/kencang dan tidak kendur, karena dianggap lebih sehat dan indah dipandang.
Padahal menurut penjelasan dokter, perempuan yang memiliki payudara padat berisiko tinggi mengalami kanker payudara.
Hal itu karena mereka memiliki jaringan payudara yang padat yang dideteksi melalui mammogram.
Mammogram adalah alat khusus yang menggunakan energi radiasi atau sinar X yang untuk memantau perkembangan dalam jaringan di payudara.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Kista Tak Hanya Mengenai Ovarium, Bisa di Payudara juga Persendian Bahkan Vagina
Melalui pendeteksian menggunakan mammogram, perempuan yang memiliki payudara padat akan menunjukan jaringan suportif lebih banyak dibandingkan dengan jaringan lemak.
Yang mana dalam payudara terdiri dari saluran susu, kelenjar susu, jaringan suportif/jaringan payudara padat, dan jaringan lemak.
Ketika perempuan memiliki jaringan payudara suportif, pasti akan timbul benjolan yang berpotensi menandakan kanker, atau bisa juga mengalami perubahan lain di payudara yang sulit diidentifikasi.
Namun, penting untuk diketahui jika tak semua benjolan kanker payudara itu sama dan juga tidak akan mengalami gejala yang sama.
Baca Juga : Menjadi Ibu dari Surinala, Putri Marino Mengaku Sempat Merasa Bingung
Selain itu, Moms juga harus bisa membedakan dengan payudara fibrokistik yang merupakan tumor jinak yang muncul pada kelenjar susu.
Pasalnya payudara fibrokistik dengan kanker payudara akibat terlalu banyak jaringan suportif di payudara itu berbeda.
Umumnya, para perempuan yang memiliki payudara kencang atau padat ini adalah yang masih berusia muda.
Sedangkan untuk perempuan yang lebih dewasa, jaringan payudara akan menjadi kurang padat sehingga payudaranya kendur.
Baca Juga : Kenali Kondisi 'Milia' yang Rentan Dialami oleh Bayi Baru Lahir
Selain itu, payudara padat ini lebih sering dimiliki oleh perempuan yang kurus atau memiliki lebih sedikit lemak tubuh, daripada perempuan yang gemuk.
Serta para perempuan yang memasuki tahap menopause, hal ini karena banyak perempuan menopause melakukan terapi hormon untuk mengurangi tanda dan gejala menopause.
Dari terapi hormon yang dilakukan itu bisa membuat payudara perempuan menopause akan kembali padat.
Nah, kekencangan/kepadatan payudara akan berubah seiring bertambahnya usia, yang mana perempuan usia lebih tua cenderung memiliki kepadatan payudara yang lebih rendah bilang dibandingkan perempuan usia muda.
Baca Juga : Mytha Lestari Balurkan Minyak Telon Pada Bayi Baru Lahir, Bolehkah Dilakukan?
Perubahan tersebut biasa disebabkan oleh beberapa jenis hormon atau terapi hormon yang perempuan lakukan.
Akan tetapi, apabila Moms memang memiliki payudara yang padat dan takut terkena kanker payudara, maka lebih baik konsultasikan langsung dengan dokter.
Source | : | boldsky.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR