Nakita.id - Apakah Si Kecil pernah tiba-tiba menarik dan memukul di tengah-tengah waktu yang menyenangkan bersama?
Apakah dia secara impuls menampar anak-anak lain, bahkan saudara kandungnya sendiri?
Jika hal tersebut terjadi, perlu diingat bahwa itu bukan berarti Moms gagal dalam mengasuh anak.
Moms perlu tahu bahwa Si Kecil tidak ada niat ingin menyakiti Moms atau orang lain.
Ia juga tidak ingin menjadi 'anak nakal'.
Ketika Si Kecil memukul, mereka tidak perlu diberikan hukuman.
Justru pemberian hukuman dapat dengan mudah membuatnya akan memukul lagi di masa depan.
Bisa jadi, Si Kecil memukul karena 4 alasan ini.
1. Kadang-kadang ketika Si Kecil memukul, itu adalah eksperimen untuknya dan akan mereda
Balita adalah 'ilmuwan' muda yang bersemangat.
Mereka bereksperimen siang dan malam, untuk mempelajari cara kerja sesuatu.
Begitulah cara mereka membangun rasa pemahaman tentang orangtua mereka, teman bermain, dan bagaimana dunia di sekitar mereka bekerja.
Ketika balita memukul, hal itu menjadi sebuah eksperimen untuknya.
Jika Si Kecil memukul cobalah memindahkan tangannya dengan lembut dan dengan tenang memindahkan lengannya agar Si Kecil tidak bisa memukul lagi.
Baca Juga : Punya 27 Lantai dan 600 Karyawan, Ini Tampak Rumah Termahal di Dunia!
Jauhkan lengannya dari Moms atau orang lain.
Kata-kata ringan seperti, "Tidak, itu tidak terasa enak," atau, "Saya tidak bisa membiarkan kamu melakukan itu," mungkin bisa membantu.
Moms ingin memberinya informasi bukan hanya memberikan reaksi.
Jika Moms tidak bereaksi liar, lama-lama Si Kecil akan berhenti melakukannya.
Namun mungkin ia akan bereksperimen dengan cara lain.
Seperti mulai mendaki, berlari, melempar bola, atau bermain dengan kucing.
2. Bila Moms merespons dengan keras ketika Si Kecil memukul, perilaku memukulnya akan bertahan
Ketika Moms memberikan reaksi kesal kepada Si Kecil saat ia memukul, hal ini justru akan mendorong mereka kembali melemparkan pukulan.
Hal ini karena dia tidak mengerti mengapa Moms berteriak, atau memukul balik, atau memegang lengannya dengan keras dan menyeretnya ke sudut.
Baca Juga : Bukan Soal Uang, Nia Ramadhani Bisa Diusir dari Rumah Karena Hal Ini
Pikirannya tidak dapat memahami perilaku Moms, dan itu membuatnya takut, jadi dia kembali mencobanya lagi dan lagi untuk memahaminya.
3. Rasa takut Si Kecil menyebabkan dirinya memukul
Tidak semua anak memukul ketika mereka takut.
Tetapi ini adalah salah satu tanggapan rasa takut bawaan kita.
Jadi apakah Si Kecil tersenyum ketika dia memukul, atau terlihat tanpa ekspresi, atau hanya memukul ketika ia benar-benar marah, Moms dapat berasumsi bahwa saat anak memukul, itu karena dia merasa takut.
Tertawa adalah salah satu cara anak-anak melepaskan perasaan takut mereka.
Baca Juga : Evi Masamba Sempat Sembunyikan Calon Suami, Begini Paras dan Pekerjaannya!
Jadi memukul yang kadang-kadang disertai tawa, itu berarti ia berusaha keras untuk melepaskan ketegangan.
4. Perasaan yang ditekan tak kunjung hilang
Perasaan tersembunyi menimbulkan masalah.
Memukul hanyalah salah satu tanda bahwa anak terganggu oleh ketakutannya.
Misalnya, ketika ia terbangun di malam hari, tantrum, menolak untuk mencoba hal-hal baru, dan perilaku lain yang menjadi tanda bahwa Si Kecil harus menelan perasaannya.
Baca Juga : Angelina Sondakh di Penjara, Putranya Tumbuh Jadi Remaja Soleh nan Tampan yang Mirip Mendiang Adjie Massaid!
Ini menandakan bahwa emosi yang disimpan dalam dirinya sulit untuk dikelola.
Itu dia 4 alasan mengapa Si Kecil bisa memukul Moms.
Jadi, jangan buru-buru memberikan reaksi kesal atau bahkan memukul Si Kecil ya, Moms!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Hand in Hand Parenting |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR