Nakita.id - (2/10/2018) lalu, viral berita pembuangan bayi yang diduga dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri.
Baru saja dilahirkan, seorang bayi ditemukan terjatuh di atas atap bangunan, tempat parkir karyawan di belakang Kantor Pos Kota Magelang.
Bayi perempuan tersebut ditemukan dibuang di atas atap berbahan seng siang hari.
Menurut saksi mata, bayi tersebut diduga dibuang dengan cara dilempar dari lantai tiga Gedung Matahari Mall, Alun-alun Kota Magelang oleh pelaku pembuangan bayi.
Salah saksi mata sekaligus petugas parkir yang berjaga di tempat parkir karyawan Gardena, Romadon (44), menuturkan, kejadian penemuan bayi tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Baca Juga : Baru Dilahirkan, Bayi Malang ini Dinyatakan Selamat Setelah Dilempar dari Lantai 3 Mall di Magelang
Saat itu dirinya tengah membuka tempat parkir untuk masuk karyawan, tiba-tiba mendengar bunyi keras seperti benda terjatuh di atas atap seng tempat parkir.
Ia sempat mengira jika buah sukun jatuh dan menggelinding dari atap seng ke bawah tanah di himpitan kosong di antara Gedung Mall Matahari dan tempat parkir.
Tiba-tiba terdengar suara keras seperti bayi yang menangis.
Dia pun memeriksa sumber suara dan menemukan bayi tersebut tergeletak di atas tanah dengan ari-ari yang masih terikat di pusarnya dan bercak darah di kepalanya.
"Waktu itu sekitar jam 12.00 siang, jam istirahat kantor. Saya mau buka pintu masuk parkir karyawan, tiba-tiba mendengar ada seperti benda jatuh dari atas atap seng," katanya.
"Saya kira itu kucing, atau buah sukun, tapi kemudian ada tangisan bayi. Saya tengok, bayi itu menangis tergeletak di atas tanah," ujar Romadon, Selasa (2/10/2018) saat ditemui di tempat parkir.
Baca Juga : Panik Karena Mobilnya Tenggelam, Seorang Ayah Lemparkan Bayinya ke Pengunjung Pantai!
Romadon pun kemudian memanggil rekannya, dan lari ke jalan menuju kantor polisi.
Ternyata, sebuah mobil patwal yang tengah melintas tak jauh dari lokasinya semula.
Dia pun melaporkan kejadian tersebut.
Petugas kepolisian dengan sigap langsung menuju TKP, dan melakukan evakuasi terhadap bayi malang tersebut.
Melansir dari Tribun Jogja, diduga, pelaku adalah karyawan mal tersebut.
Sementara itu, pihak dari Mall Matahari, Alun-alun Kota Magelang membenarkan N (24), pelaku yang diduga membuang bayi dari lantai tiga Gedung Matahari Mall adalah karyawati dari Mall Matahari yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG).
Baca Juga : Lagi, di Solo Bayi Laki-Laki Malang Ditemukan di Dekat Tambal Ban
Perempuan tersebut diketahui belum lama bekerja di Matahari, bahkan lolos dari screening kehamilan dari pihak mal saat seleksi.
Manager Store Matahari Mall Kota Magelang, Sena Supriyadi, membenarkan, N adalah salah satu karyawati dari Mall Matahari.
Perempuan berusia 24 tahun tersebut bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG). N diketahui belum lama bekerja sebagai SPG, sekitar lima bulan yang lalu.
"Iya benar, N ini adalah karyawati sini dan belum lama bekerja di sini. Baru lima bulan bekerja di sini," ujar Sena, Selasa (2/10).
Sena mengatakan, pihak manajemen tidak mengetahui sama sekali jika karyawatinya tersebut hamil.
Saat masuk seleksi karyawan, N tidak terbukti hamil. Identitas KTP dari N sendiri masih terpampang belum menikah, sehingga pihak manajemen tidak menaruh curiga sama sekali.
Ia mengatakan, peraturan dari perusahaan sendiri juga meminta karyawan untuk melapor jika telah hamil 2,5 bulan. Jika bekerja harus sesuai dengan persetujuan suami.
Baca Juga : Astaga, Ibu Kandung Tega Buang Bayinya Karena Takut dengan Mertua!
"Saat bekerja itu,tidak terdeteksi hamil. Padahal standarnya sudah kami lakukan. kami juga punya aturan kalau hamil 2,5 bulan wajib laporan. kalau memang masih bekerja harus sepersetujuan suami," ujarnya.
Pihak manajemen pun menyerahkan kasus ini kepada petugas kepolisian dan menunggu tindak lanjut ke depan.
Seminggu penyidikan berlangsung, Kepolisian Resor (Polres) Magelang Kota terus memroses hukum N, perempuan yang tega membuang darah daging yang baru saja ia lahirkan.
Kepala Satuan Reskrim Polres Magelang Kota, AKP Rinto Sutopo menuturkan bahwa telah menetapkan N sebagai tersangka tunggal.
Bahkan kini N telah ditahan di Mapolres sejak 5 Oktober 2018 silam.
N juga menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa oleh tim psikiater RSJ Prof Dr Soerojo Kota Magelang.
Hasil pemeriksaan tersebut jadi pertimbangan dalam proses hukum.
"Pemeriksaan kejiwaan itu nanti untuk mengetahui apakah tersangka bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya atau tidak. Saat ini masih diobservasi oleh tim di RSJ Prof Dr Soerojo," ujar Rinto.
Baca Juga : Bayi Malang Ini Meninggal Terikat dalam 'Kandang', Sang Nenek Ungkap Fakta Mengerikan
Menurut penuturan Rinto, B mengaku nekat membuang bayi yang baru saja ia lahirkan karena panik kalau persalinannya diketahui rekan kerjanya.
N melahirkan bayinya di toilet lantai 3, tempat ia bekerja.
"N masih bekerja di situ, tiba-tiba ia merasa sakit perut ingin melahirkan. Ia naik ke lantai 3, masuk ke toilet dan melahirkan normal sendirian, juga tanpa obat-obatan tertentu," ujar Rinto pada Jumat (12/10/2018) seperti yang dilansir dalam Kompas.com.
"Tapi ia panik karena di luar ada teman-temannya. Spontan ia melihat celah jendela lalu melempar bayinya. Ia tidak mau kehamilannya diketahui teman-temannya," lanjut Rinto.
Menurut penyidikan yang dilakukan, Rinto mengatakan bahwa N telah bersuami.
Baca Juga : Perempuan Aborsi dan Buang Bayi Laki-lakinya di Tong Sampah Pesawat
Namun N sudah lama pisah ranjang dengan suami sahnya.
Akan tetapi, bayi yang dilahirkan dan dibuang tersebut bukanlah anak dari suami sahnya, melainkan anak dari hubungan gelapnya dengan laki-laki lain.
Sementara itu, bayi perempuan yang dibuang masih dalam pemantauan tim dokter RS Harapan, Kota Magelang.
Kondisi kesehatan bayi makin membaik, bahkan bobotnya makin bertambah.
Bayi tersebut juga sudah bisa minum air susu ibunya sendiri.
"Walaupun dalam tahanan, ibunya tetap memerah ASI, yang kemudian kami antar ke rumah sakit supaya diminum bayinya," jelas Rinto.
Baca Juga : Duh, Seorang Ibu Membuang Bayinya di Toilet Rumah Sakit Siloam
Menurut Rinto, N mengaku menyesal telah berbuat nekat tanpa berpikir panjang.
Meski begitu, N masih belum mengutarakan keinginannya bertemu buah hatinya.
Tom Dokter Forensik Polri Cabang Semarang, Jawa Tengah juga telah memeriksa DNA N dan bayinya, dan benar hasil benar atau tidaknya N merupakan ibu kandung bayi tersebut baru bisa diketahui pekan depan.
Source | : | Kompas.com,tribun jogja |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR