Baca Juga : 5 Hal yang Perlu Orangtua Tahu Tentang Skoliosis Anak-anak
Skoliosis dapat diklasifikasikan oleh etiologi: idiopatik, kongenital atau neuromuskular.
Idopatik
Skoliosis idiopatik adalah diagnosis ketika semua penyebab lain dikeluarkan dan mencakup sekitar 80% dari semua kasus.
Skoliosis idiopatik remaja adalah jenis skoliosis yang paling umum dan biasanya didiagnosis selama pubertas.
Kongenital
Skoliosis kongenital terjadi akibat malformasi embriologis dari satu atau lebih vertebra dan yang terjadi di lokasi tulang belakang manapun.
Abnormalitas tulang belakang menyebabkan kelengkungan dan kelainan bentuk tulang belakang lainnya karena satu bagian dari kolom tulang belakang memanjang pada tingkat yang lebih lambat daripada yang lain.
Baca Juga : Bisa Berbahaya, Jangan Abaikan 10 Gejala Sederhana Ini Ketika Terjadi Pada Anak
Geometri dan lokasi dari kelainan menentukan tingkat di mana skoliosis berkembang dalam besaran ketika anak tumbuh.
Karena kelainan ini hadir saat lahir, skoliosis kongenital biasanya terdeteksi pada usia yang lebih muda daripada skoliosis idiopatik.
Neuromuskular
Skoliosis neuromuskular adalah skoliosis yang sekunder akibat penyakit neurologis atau otot.
Ini termasuk skoliosis yang berhubungan dengan cerebral palsy, trauma sumsum tulang belakang, distrofi otot, atrofi otot tulang belakang dan spina bifida.
Jenis skoliosis ini umumnya berkembang lebih cepat daripada skoliosis idiopatik dan sering membutuhkan perawatan bedah.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Kesembuhan Nutri, Pecinta Bakso dan Mie Instan Akhirnya Terkena Miom
Source | : | YouTube,momjunction,aans.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR