Tabloid-Nakita.com – Kok rasanya anak susah jadi penurut ya kalau dengan Mama? Tetapi ketika bersama Papa mendadak si kecil jadi penurut sekali. Kok bisa? Artinya, Mama perlu memerbaiki pola asuh. Ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan sebagai cara agar anak menjadi penurut.
Baca juga: Ini cara agar anak patuh pada orangtua
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami perilaku anak. Bukan berarti anak menjadi penurut dengan Papa artinya ia tidak nyaman dengan Mama. Biasanya ada faktor yang menyebabkan anak senang dengan Papa misalnya sosok ayah lebih mudah mengajak bermain dan melakukan hal yang menyenangkan. Saat anak banyak bertingkah dengan Mama bisa jadi tanda anak merasa aman dengan Mama.
Baca juga: Benarkah anak nakal itu cerdas?
Anak juga cenderung lebih mengingat hal-hal yang jarang ia lakukan. Jadi, jangan heran jika anak lebih banyak bermain dengan Papa karena ia jarang menemukan hal tersebut. Kondisi ini membuat anak menginginkan waktu yang menyenangkan saat bersama dengan sang ayah. Mama juga perlu menghindari amarah dan emosi yang negatif saat bersama anak. Si kecil akan cenderung mencari sosok yang melindunginya.
Mama bisa membuat anak disiplin tanpa air mata. Artinya, Mama tak perlu memarahi atau melakukan cara yang tidak tepat untuk membuatnya disiplin. Terlalu banyak aturan dan terlalu ketat justru berpotensi membuat anak menjadi pembangkang. Untuk menghindari amarah Mama, ada baiknya Mama memberikan peringatan. Misalnya sebelum waktu tidur jangan langsung memaksanya tidur. Mama perlu memberinya stimulus agar ia bisa tidur. Perubahan terlalu mendadak akan membuat anak mudah rewel.
Baca juga: Menghadapi si pembangkang
Buatlah situasi antara Mama dan anak menjadi lebih koperatif. Meski benar-benar menguji kesabaran, Mama perlu melatih anak terbiasa dengan kondisi yang lebih tenang. Misalnya jangan terbiasa marah dengan nada tinggi. Hal ini akan membuat anak juga mengungkapkan sesuatu dengan amarah. Meski terlihat sulit, Mama perlu melakukan kebiasaan yang baik sebagai cara agar anak penurut.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR