Nakita.id - Sudah jatuh tertimpa tangga, itulah yang dirasakan Roro Fitria di balik jeruji besi sekarang.
Senin (15/10/2018) pagi tadi, kabar duka datang dari ibunda Roro Fitria, Raden Retno Winingsih Yulianti.
Ibunda Roro Fitria meninggal dunia setelah sempat mengalami sesak napas dan kritis di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Baca Juga : Suami Nadya Almira Pilih Selingkuh Dengan Janda Kaya, Ternyata Ini Daya Tarik Janda!
Kabar meninggalnya sang ibunda pun membuat Roro Fitria histeris di dalam penjara.
Ia harus kehilangan seorang ibu di masa paling terpuruknya tersandung kasus narkoba.
Walaupun sempat dikatakan oleh Asgar Sjarfie, kuasa hukum Roro Fitria bahwa Retno Winingsih mengalami sesak napas sebelum meninggal dunia.
Hingga detik ini belum diketahui lebih jelas penyakit yang tengah diderita ibunda Roro Fitria.
Pasalnya sejak 2016 lalu, Roro Fitria juga sering mengantar ibunya berobat ke rumah sakit.
Jika melihat kembali tayangan Pagi Pagi Pasti Happy 17 November 2017 lalu, Roro Fitria sempat membeberkan penyakit yang dialami ibunya.
Mulanya kedatangan Roro Fitria di acara tersebut guna menjelaskan persoalan dirinya tidak bisa masuk di acara pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Baca Juga : Sesumbar Akan Menikah, Ariana Grande dan Pete Davidson Putus Setelah 4 Bulan Tunangan
Roro Fitria juga berniat menjelaskan perihal video dirinya menangis di hotel yang diduga karena tidak bisa masuk acara pernikahan anak Presiden Jokowi.
Rupanya Roro Fitria menangis di hotel itu bukan karena tidak bisa masuk acara pernikahan Kahiyang dan Bobby.
Ia mengaku baru saja mendapat kabar sang ibu jatuh sakit dan membuatnya khawatir dengan kondisi ibundanya.
"Iya itu salah. Jadi saya menangis karena memang mendapat berita bahwa Bunda saya mengalami pendarahan di bagian otak belakang.
Jadi saya menerima berita musibah tersebut langsung saya telepon dokter dan suster di rumah," ujar Roro Fitria, November 2017.
Hal serupa juga disampaikan Roro Fitria ketika datang sebagai bintang tamu acara Brownis.
"Nangisnya Roro itu karena mendengar berita Bunda sakit lagi," ujarnya.
Baca Juga : Centilnya Mpok Hindun Bicara Perawatan Wajah, Dia pun Ungkapkan Keinginan Terakhirnya!
Saat itu Roro sempat mengatakan kondisi ibunya masih dalam perawatan medis dan terus dipantau kesehatannya.
Perlu diketahui otak merupakan organ vital manusia yang di dalamnya banyak pembuluh darah dan saraf yang menaungi saraf-saraf indera.
Melansir dari kompas.com, jaringan saraf dalam otak sangat halus dan mudah robek, memar atau rusak akibat tekanan.
Cedera pada kepala biasanya disebabkan oleh kecelakaan di jalan atau kerja. Kecelakaan itu bisa menjadi penyebab utama kematian pada orang.
Spesialis Saraf dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Pukovisa mengatakan trauma pada otak bisa menyebabkan perdarahan yang berkahir fatal atau kematian.
Pecahnya pembuluh darah atau perdarahan akan mengakibatkan korban meninggal lebih cepat.
Baca Juga : Ibu Roro Fitria Sesak Nafas Sebelum Meninggal, Waspadai Penyakit Ini
Menurut dr. Roslan Yusni Hasan, spesialis bedah saraf dari RS. Mayapada Tangerang, daerah leher wajib menjadi perhatian saat mengamankan korban kecelakaan dengan trauma kepala.
"Prinsipnya bila korban menderita trauma kepala harus beranggapan ada trauma juga pada lehernya. Sedapat mungkin leher jangan digerakkan," tuturnya.
Daerah leher adalah salah satu jalan napas. Benturan yang menyebabkan tulang leher luka atau patah akan menyebabkan jalan napas terganggu dan menyebabkan kematian cepat.
Selain itu, bagi orang yang mengalami perdarahan di otak akibat pembuluh darah pecah sangat penting untuk menstabilkan tekanan darah dan pernapasan.
Karena pembuluh darah yang pecah bisa menyebabkan tekanan darah pasien rendah akibat kehilangan pasokan darah.
Begitu pula dengan pernapasannya yang menjadi tidak stabil karena aliran darah menuju jantung tidak berjalan dengan lancar.
Source | : | YouTube,kompas |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR