Nakita.id – Setiap manusia diberi berkat berupa rasa cinta dan kasih sayang kepada semua makhluk, baik manusia, tumbuhan, atau hewan sekalipun.
Dalam menjalin hubungan cinta, seringkali kita tidak mengetahui alasan mencintai seseorang.
Yang diketahui hanya perasaan cinta yang datang tiba-tiba, tanpa perlu alasan bahkan balasan.
Ketika menjalin hubungan cinta, tentunya kita berharap bisa hidup bahagia bersama dengan pasangan dan menjalani perjalanan cinta yang langgeng.
Sayangnya, setiap hubungan tentunya memiliki masa pasang dan surut yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Baca Juga : Tangis Shezy Idris Pecah Bertemu Suami di Sidang Cerai Perdana, Ini Alasannya!
Ketika masa surut terjadi, hanya pribadi yang tangguh dan kuat yang bisa bertahan menjaga keutuhan bahtera cinta.
Namun, fenomena di sekitar kita banyak yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena berbagai alasan, mulai dari hilangnya cinta hingga memilih berpisah demi kehidupan yang lebih bahagia.
Sayangnya, beberapa orang tidak dewasa dalam menerima perpisahan.
Banyak yang justru bermusuhan dnegan mantan, bahkan mengumbar aibnya.
Sederet public figure juga mengalami keretakan hubungan yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan.
Beberapa artis yang tersandung masalah pelik dengan mantannya diantaranya adalah Hrithik Roshan, Reshami Desai, Kriss Hatta, Nikita Mirzani, dan masih banyak lagi.
Hrithik Roshan memiliki masalah dengan mantan berupa usaha pemboikotan yang dilakukan mantan kekasih, Kangana Ranaut yang menganggap Hrithik sudah terlalu gila dalam bermain perempuan. Namun, justru banyak bukti yang mengacu bahwa Kangana mengada-ada dan dirinyalah yang sebenarnya mengejar cinta Hrithik.
Untuk kisah Reshami Desai sendiri, ia awalnya berusaha tutup mulut dan ingin menyelesaikan masalahnya dengan sang mantan, Nandish dengan baik. Sayangnya, Nandish justru mengumbar aib Reshami Desai yang dinilai bersifat terlalu cemburuan sehingga rumah tangganya hancur.
Sedangkan untuk kasus Kriss Hatta dan sang mantan Hilda Vitria harus menempuh jalur hukum karena kedua belah pihak merasa paling benar dan tidak mau mengalah. Hilda Vitria mengaku tidak ada hubungan pernikahan antara dirinya dan Kriss, sedangkan Kriss Hatta bersikeras bahwa dirinya telah menikahi Hilda.
Yang lebih parah lagi adalah Kriss mengumbar beberapa aib Hilda, seperti perselingkuhannya dengan Billy dan kehidupan ranjang Hilda.
Untuk kasus rumah tangga Nikita Mirzani juga tak kalah pelik karena dirinya terus membongkar aib sang mantan suami, Dipo Latief. Nikita membongkar semua sisi negatif DIpo, laki-laki yang pernah dicintainya.
Beberapa aib Dipo yang telah diumbar Nikita adalah tentang perempuan simpanan Dipo, hutang yang menumpuk, hingga beberapa sifat negatif lainnya.
Keempat kasus artis yang berselisih dengan mantannya di atas adalah contoh kecil dari banyaknya kejadian serupa.
Apakah setiap perpisahan harus diakhiri dengan perselisihan dan mengumbar semua aib yang seharusnya masih dirahasiakan?
Etis kah mengganggu mantan pasangan dan mengumbar semua aibnya, padahal diri sendiri tak luput dari kesalahan dan dosa?
Alasan mengumbar aib mantan pasangan
Banyak orang yang secara lantang dan seolah tanpa ‘rem’ mengumbar segala keburukan dan sifat-sifat busuk mantan pasangan.
Orang-orang yang mengumbar keburukan pasangan kebanyakan berharap bahwa tindakannya akan menguntungkan dirinya.
Dengan membeberkan semua aib, maka mantan pasangannya diharapkan akan memiliki nilai yang sangat rendah di mata orang lain, sedangkan dirinya sendiri memiliki derajat tinggi.
Selain itu, beberapa berpendapat bahwa dengan mengumbar aib mantan pasangan maka sang mantan akan terpukul dan sakit hati, karena tujuan sebenarnya sang pencerita adalah untuk menghukum mantan.
Namun, benarkah demikian? Kebanyakan orang yang mendengar seseorang mengumbar aib mantannya justru akan berpikir negatif tentang sang pencerita.
Untuk apa diumbar-umbar? Bukankah setiap manusia pernah memiliki kesalahan dan taka da manusia yang sempurna?
Apakah sang pencerita sendiri memiliki kebaikan yang sempurna?
Orang-orang yang mendengar justru akan berpendapat bahwa sang pencerita bukan orang baik dan bukan orang yang bisa dipercaya untuk menjaga rahasia.
Baca Juga : Bahaya Memutar Punggung Hingga Bunyi 'Krek' yang Banyak Dilakukan Orang
Bahaya membongkar aib berupa hubungan intim
Salah satu artis yang memiliki pernyataan mengejutkan mengenai pembongkaran cerita hubungan intim adalah Kriss Hatta.
Sikap Kriss Hatta dianggap tidak pantas karena secara tak langsung, ia merendahkan martabat seorang perempuan, bahkan itu merupakan istrinya sendiri meskipun kini tengah berseteru.
Dikutip dari Brides, membongkar hubungan intim atau hubungan seks antara suami-istri bisa mempengaruhi berbagai dampak.
Normalnya, pasangan tersebut membicarakan kehidupan hubungan intim dengan kawan dekatnya untuk mencari tahu seberapa penting dan juga seberapa kurang atau lebihnya ia untuk pasangan.
Di segi perempuan, mereka yang berani berbicara tentang kehidupan seksnya hanya ingin mencoba mencari tahu kebenaran seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Tetapi ada juga yang menganggap bahwa mencari tahu tentang intimitas hubungan intim dengan orang lain merupakan hal yang dilarang dan tabu, karena mereka lahir dan besar di lingkungan di mana mereka tidak dianjurkan membicarakan hubungan intim dengan orang lain kecuali pasangannya.
Tetapi menurut Andrea Syrtash, penulis Cheat on Your Husband (With Your Husband) mengatakan bahwa kini, pasangan, khususnya para perempuan diperbolehkan berdiskusi atau mengajukan pertanyaan dengan memperbandingkan tentang pengalaman seksualnya, hanya dengan kawan dekatnya tanpa melebih-lebihkan bahkan merendahkan martabat suaminya, apabila sang suami dirasa belum memenuhi kepuasannya.
Pembicaraan tersebut akan merekatkan hubungan pertemanan dan juga saling belajar satu sama lain. Meski hal tersebut masih dianggap tabu.
“Tidak apa-apa untuk curhat pada satu atau dua teman baik yang dapat dipercaya dengan rincian pertanyaan,” ujar Syratsh.
Ia juga menambahkan bahwa dalam perbincangan tersebut perlu dipertimbangkan bahwa tak banyak orang tertarik dengan tema perbincangan tersebut.
Juga harus dipikirkan berbagai dampak. Sangat dianjurkan tidak membuka aib masing-masing, misalnya apabila sang suami kurang mampu memuaskan, hal tersebut tak perlu diungkapkan kepada kawan yang diajak untuk berdiskusi.
Baca Juga : Pria Australia Ini Buat Tjokorda Maya Rela Lepas Gelar Putri Bali, Begini Pekerjaannya
Dan hal tersebut juga dianjurkan bagi laki-laki. Mereka juga tak memiliki batasan untuk berbagi pada kawannya sesama jenis tentang hubungan intim rumah tangga.
Namun tanpa harus membuka berbagai kekurangan atau bahkan aib pasangan.
Mengingat laki-laki bisa lebih mengekspresikan dan jujur tentang hubungan intimnya dan pastinya laki-laki lebih terbuka dan bahkan terlewat terbuka sehingga dikhawatirkan bahwa rahasia sang istri bisa sampai ke teman sang suami.
Mengatasi mantan yang berusaha mengusik kehidupan
Tak satu pun dari kita senang berpikir tentang kenyataan pahit bahwa seseorang yang pernah mencintai kita sekarang pergi untuk menyakiti dan bahkan menghukum kita, tetapi itu terkadang terjadi di dunia nyata.
Rasa sakit dan ketidak puasan merupakan hal yang mendorong sang mantan mencari pembalasan dalam berbagai cara, termasuk tindakan kekerasan, intimidasi, pelecehan, perilaku agresif, ketidakpedulian dengan diam seribu bahasa, dan menggunakan anak-anak sebagai tameng.
Apakah Moms juga memiliki masalah dengan mantan yang bersifat destruktif? Jika ya, coba hadapi dengan beberapa cara ini dikutip dari eharmony.com.
1. Menjaga hati anak
Mantan bisa menjadi sangat kejam, ganas serta suka melakukan perdebatan kusir alias debat yang tiada berujung dan tanpa solusi.
Beberapa orang menganggap dirinya paling benar dan mantan mereka secara salah secara mutlak.
Berbagai pikiran buruk yang dialami membuat seseorang menuduh mantan suami atau mantan istri dengan berbagai sifat buruk seperti perselingkuhan, tidak becus mengurus anak, tidak bisa mengatur keuangan, cemburuan, dan masih banyak lagi.
Apabila memang mantan Moms bersifat sangat destruktif, sebaiknya jaga hati anak-anak dengan cara menenangkan hatinya dan mengatakan bahwa semua baik-baik saja.
Pastikan juga Si Kecil dalamkeadaan aman, baik fisik maupun psikisnya.
2. Lakukan diskusi dengan kepala dingin
Alasan seseorang melakukan hal untuk menghukum mantannya biasanya karena ada hal yang tak terselesaikan.
Baca Juga : Ingin Sukses Menyapih? Yuk Coba Ikutri Trik dari Seorang Psikolog
Coba diskusikan secara baik-baik mengenai segala permasalahan yang ada dan selesaikan dengan kepala dingin.
3. Yang dilakukan ketika orang berpihak kepada mantan
Anak-anak, keluarga, dan teman-teman mungkin “berpihak” dengan mantan.
Apabila Moms melakukan perlawanan dengan berbuat onar, justru akan membuat keluarga semakin tidak mempercayai Moms.
Sebaiknya Moms memikirkan segala tindakan dalam kerangka berpikir yang lebih baik untuk memperbaiki keadaan.
4. Mencari perlindungan ketika merasa terganggu
Moms memiliki hak untuk membela diri dan mencari perlindungan dari mantan yang terus mengusik kehidupan.
Ini mungkin mengharuskan memanggil polisi, layanan perlindungan atau pengacara.
Berbicara langsung kepada anak-anak, keluarga, teman, tetangga, dan kolega yang telah menjadi sasaran mantan untuk menyebarkan fitnah juga dapat membantu masalah.
5. Move on sesegera mungkin
Perpisahan yang penuh kekalutan bisa membuat Moms menjadi sangat terpuruk.
Sebaiknya, segera bangkit dan move on dari segala masalah. Moms perlu melakukan perawatan diri dan menenangkan diri.
Pikiran Moms perlu ditenangkan untuk menyembuhkan luka yang ada.
Luka perpisahan saja sulit sembuh, apalagi bila ditambah perilaku mantan yang destruktif dan mengganggu.
Moms juga harus bersiap untuk menerima cinta yang baru, demi kehidupan yang lebih bahagia.
Baca Juga : Aib Pemeran Tapasya 'Uttaran' Dibeberkan Mantan Suami, Begini Reaksinya yang Geram!
Mengakhiri hubungan tidak pernah mudah, tetapi kita dapat memilih untuk menempa perdamaian daripada mengibarkan bendera perang.
Pasangan yang berpisah dan anak-anak, berhak mendapat kesempatan untuk melanjutkan hidup dan menemukan kebahagiaan lagi.
Melupakan masa lalu bisa terjadi apabila melepaskan semua dan berusaha menerima dengan ikhlas apapun yang sudah terjadi.
Berhentilah berpura-pura jadi korban karena setiap orang bertanggung jawab atas hal yang telah dilakukannya sendiri.
Maafkan diri sendiri dan kesalahan pasangan agar ikhlas lebih mudah.
Selain itu, tunjukkan rasa hormat kepada pasangan agar anak-anak bisa lebih mudah menerima perpisahan orangtuanya.
Source | : | nakita,psychology today,Brides,cheatsheet.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR