Nakita.id - Kewajiban suami adalah menyayangi istrinya.
Terlebih saat istrinya sedang berbadan dua, alias mengandung janin di dalam rahim.
Tapi tampaknya hal itu tidak dilakukan oleh pria yang berasal dari Bontang, Kalimantan Timur ini.
Bukannya diberi perhatian, dijaga, dan sayang, ia malah mengajak istrinya yang sedang hamil untuk berbuat kejahatan.
Seperti dilansir akun facebook Yuni Rusmini, kejadian yang memprihatinkan ini terjadi di daerah Bontang.
Baca Juga : Seorang Lelaki Pura-pura Dijambret Agar Tak Jadi Belikan Mobil Sang Kekasih, Begini Akhirnya!
Saat itu, polisi menangkap pasangan yang sering menjambret di wilayah Kalimantan Timur tersebut, utamanya di wilayah Bontang Utara dan Bontang Selatan.
Celakanya, penjambret ini adalah pasangan suami istri.
Yang lebih mengagetkan, sang istri diketahui sedang berbadan dua dengan usia kehamilan 4 bulan.
"NA (31) dan NR (37) inisial mereka, sebagai pasutri yang sah, tidak hanya kompak dalam membina biduk rumah tangga saja. Kedua tersangka ini juga kompak dalam urusan kejahatan. Bahkan, diketahui NA tengah hamil 4 bulan," ungkapnya.
Kapolres Bontang AKBP Siswanto Mukti melalui Kapolres Bontang Selatan Iptu Yuriska mengatakan, sebelum beraksi, kedua tersangka terlebih dahulu berkeliling Bontang untuk mencari korban yang dianggap lengah.
Tersangka mengincar korban yang menyimpan barang berharga di dashboard motor.
Dijelaskan Iptu Yuriska, motor kedua tersangka terus mengikuti calon korban di wilayah Bukit Indah, Jalan Ir H Juanda.
Ketika jarak sudah sangat dekat, sang suami alias NR mengambil dompet yang disimpan di dashboard dan langsung kabur. “Ternyata, saat dijambret korban spontan teriak dan didengar masyarakat hingga kedua jambret itu dikejar,” terang Yuriska, Senin (15/10) kemarin.
Baca Juga : Sindikat Jambret Ini Incar Korban Perempuan, dengan Sadis Seret Mahasiswi UIN Pakai Motor!
Ketika dikejar hingga ke arah Tanjung Laut, mereka berhasil diamankan. Keduanya bahkan nyaris diamuk massa, namun langsung diamankan ke Polsek Bontang Selatan.
“Kami masih lakukan penyidikan terhadap keduanya, karena dengan kejadian terakhir, ternyata mereka sudah lama melakukan aksinya, hingga terdapat 10 TKP,” ungkapnya.
Luar biasa, mereka sudah melakukan kejahatan ini sebanyak 10 kali.
Untuk TKP kata Yuriska, berada di beberapa wilayah, yakni Bontang Utara dan Bontang Selatan.
Namun, rata-rata di Bontang Selatan.
Selain melakukan aksi penjambretan, keduanya juga sempat melakukan pencurian ponsel yang tersimpan di dashboard motor yang sedang diparkir.
Dilanjutkan Yuriska, NA dibawa NR dari Kediri untuk merantau di Bontang.
NR sendiri merupakan warga asli Bontang dan sempat bekerja sebagai kontraktor di salah satu perusahaan besar di Kota Taman. “Motifnya memang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena faktor ekonomi,” terang dia.
Baca Juga : Rawan Kena Jambret di Tempat Umum, Catat Ini Cara Tak Jadi Korban!
Yuriska pun mengimbau kepada masyarakat Bontang agar jangan ceroboh menyimpan barang-barang berharga.
Dengan begitu, tidak memberi kesempatan kepada para pencuri untuk melakukan aksi. “Diimbau warga lebih berhati-hati dan waspada ketika memarkir motor, pastikan barang berharga sudah tersimpan dengan aman, termasuk kondisi motor yang sudah terkunci dan diamankan kuncinya,” pintanya.
Sementara itu, NR yang saat tinggal di Jalan KH Agus Salim, RT 05, kelurahan Berbas Pantai ini mengaku, terpaksa menjambret karena sudah lama tidak mendapat pekerjaan, sehingga selama 3 bulan terakhir berprofesi menjadi jambret.
“Awalnya waktu itu coba-coba ajak istri, ternyata malah lebih mudah (saat jadi jambret), makanya saya bawa terus istri walaupun sedang hamil,” tuturnya.
MODUS KEJAHATAN
Wah, aksinya lebih mudah saat mengajak istri ya Moms.
Sebuah hal lumrah, bila masyarakat umum tak menaruh curiga bila priaini beraksi, karena ada istrinya, apalagi bila istrinya sedang hamil.
"Mana mungkin mereka mau berbuat jahat, wong istrinya hamil," begitu kata orang.
Tapi, kondisi itulah yang membuat pelaku lebih mudah mengelabui korban.
Buktinya, ia berhasil melakukan kejahatan sebanyak 10 kali.
Source | : | |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR