Tabloid-Nakita.com - Pesan berantai (broadcast) ini akhir-akhir ini membuat heboh. Isinya tentang peringatan bahaya produk pangan rekayasa genetika alias produk transgenik. Istilah lainnya adalah genetically modified food (GMO). Konon dalam pesan itu disebutkan, pangan GMO tidak layak dikonsumsi karena beracun bahkan dapat menyebabkan tumor. Meski tidak menjelaskan siapa yang menulis pesan itu, namun berita itu membuat heboh, apalagi pesan itu menjadi viral di sosial media dan aplikasi chat macam whatsapp. Salah satu produk pangan yang dianggap bahaya adalah ubi ungu karena disangka produk pangan rekayasa genetik.
Ini dia isi pesan broadcast tersebut:
Amerika Serikat akhirnya secara resmi mengumumkan bahwa: Pangan Rekayasa Genetika (GMF: Genetically Modified Foods) adalah sejenis makanan yang sangat beracun.
Sebagian besar penyakit tumor ada kaitannya dengan GMF. Segera sebarkan info ini kepada teman dan saudara Anda! Mintalah mereka berhati-hati!
Saat pergi belanja di Mall harus lihat dengan teliti: kalau barcode yang dimulai dengan angka “8” itu artinya makanan yang telah dimodifikasi secara genetika!
Tidak peduli makanan apa saja, asalkan pengolahannya secara genetika, jangan beli apalagi dimakan!
Hindari konsumsi makanan-makanan (beracun) seperti dibawah ini:
Tomat sapi genetika berwarna merah mengandung racun kalajengking;
Jagung manis adalah sungguhan rekayasa genetika;
Ubi jalar warna ungu adalah hasil modifikasi genetika.
Sesibuk apapun Anda, tolong sempatkan diri untuk dibagikan ke yang lain.
Ternyata, berita itu adalah hoax, alias berita bohong. Berdasarkan wawancara dengan Prof. Dr. Ali Khomsan, guru besar sekaligus pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor, ubi ungu adalah pangan alami dan produk asli Indonesia. Jadi, bukan produk transgenik. Bahkan, dibanding ubi lainnya seperti ubi putih dan ubi oranye, ubi ungu adalah sumber makanan pendamping ASI untuk bayi yang terbaik karena sangat kaya antioksidan.
Simak wawancara lebih lanjut dengan Prof. Ali Khomsan tentang manfaat ubi ungu di sini
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR