Kenyataan ini tak perlu diragukan lagi, mengingat banyak perempuan yang memang memilih laki-laki kaya.
Pada dasarnya, perempuan merupakan pengendali segala kebutuhan rumah tangga.
Baik perempuan tersebut seorang pekerja atau ibu rumah tangga, perempuan pasti membutuhkan berbagai macam kebutuhan yang tunjangannya tentu, ia dapat dari sang suami.
Belum lagi kepenatan mengurus rumah tangga yang membuatnya setidaknya membutuhkan waktu berlibur dan juga melakukan perjalanan.
Baca Juga : Intip Potret Calon Istri Denny Sumargo yang Kaya Raya, Pemilik Bisnis Es Krim Terbesar di Indonesia
Belum ditambah berbagai pengeluaran yang dibutuhkan anak-anaknya, baik untuk keseharian maupun kebutuhan sekolah.
Sifat dan kebutuhan tersebut mungkin belum terlalu terlihat ketika masa pendekatan atau pacaran, tetapi sangat terasa ketika sudah memulai berumah tanggas.
Seorang perempuan dituntut harus mampu menyelesaikan anggaran rumah tangga yang diberikan suaminya.
Dan tidak ada perempuan yang akan menghilangkan kepercayaan suami terhadap kepiawaian dalam mengendalikan pengeluaran dalam rumah tangga, kecuali mereka yang hanya bisa meminta terus-menerus tanpa mau berusaha untuk menabung.
Perempuan memiliki keinginan untuk hidup nyaman. Saat sudah menikah, kenyamanan seorang perempuan bertolak pada bagaimana ia tercukupi kebutuhan rumah tangganya.
Paradigma banyak orang mengenai perempuan materialistis agaknya harus segera disingkirkan.
Memilih laki-laki mapan, dari pekerjaan hingga pendapatannya bukan merupakan tipe perempuan materialistis.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | nakita.id,huffingtonpost,times,Bussines Insider |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR