Selain itu, tradisi ini dianggap sebagai sebuah kebanggaan dan simbol kekuasaan.
Kepala manusia memiliki arti penting bagi suku ini.
Maka tidak heran bila kepala manusia juga dijadikan sebagai mas kawin ketika seseorang dalam suku Naulu akan menikah.
Baca Juga : Gisel Hadiri Pernikahan Pengasuh Gempi, Koneng Malah Khawatir, Ada Apa?
Pada zaman dahulu, raja suku Naulu menggunakan cara ini untuk memilih seorang menantu laki-laki.
Sebagai bukti kejantanan, sang pria harus membawa kepala manusia sebagai mas kawin.
Persembahan kepala juga dilakukan saat penduduk mengadakan sebuah ritual Pataheri, ritual yang dilakukan sebagai perayaan atas dewasanya seorang anak laki-laki.
Baca Juga : Terungkap! Ruben Onsu Tahu Orang yang Menerornya: 'Oh Dia'
Bagi remaja yang berhasil memenggal kepala seseorang, mereka akan mengenakan ikat kepala merah sebagai simbol kedewasaan.
Tradisi ini sempat dinyatakan hilang pada awal tahun 1900-an.
Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa tradisi ini masih dilakukan hingga tahun 1940-an.
Baca Juga : Ini yang Terjadi Jika Memakan 'Bagian Bersih' dari Roti Berjamur
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Source | : | intisari |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR