Nakita.id - Autism Spectrum Disorder atau autisme merupakan gangguan perkembangan yang sangat kompleks dimulai sejak masa kanak-kanak.
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), prevalensi autisme di dunia yaitu sebanyak 1%, atau 1 dari 100 anak menderita autisme.
Meski anak autisme sering dipandang sebelah mata, tapi nyatanya mereka berpotensi memiliki kemampuan seperti anak yang lain, misalnya yaitu olahraga.
Bahkan, anak autis yang gemar berolahraga, memungkinkan untuk mendapat manfaat yang luar biasa.
Baca Juga : ASEAN Autism Games 2018 Siap Diselenggarakan Besok, Yuk Moms Nonton!
Hal itu berdasarkan penjelasan dari seorang pakar, yaitu dr. Melly Budhiman, SpKJ dari Yayasan Autisma Indonesia (YAI).
"Manfaat olahraga untuk anak autis itu banyak banger, karena dengan olahraga, dengan bergerak, itu otaknya juga berkembang," kata Melly saat ditemui usai acara konferensi pers ASEAN Autism Games 2018.
Melly menjelaskan, apabila Si Kecil telah didiagnosis mengidap autis sejak usia 2 atau 3 tahun, maka mereka harus melakukan banyak gerak.
"Misalnya manjat-manjat, prosotan, ayunan, lari-lari, karena dengan begitu otaknya juga berkembang," jelas Melly.
Baca Juga : Mendapat Perlakuan Buruk di Sekolah, Seorang Anak Autis Justru Menjadi Model H&M
Tak hanya otak yang berkembang, olahraga pada anak autis pun bermanfaat dalam faktor lain, seperti kesimbangan badan dan koordinasi gerak.
"Misalnya olahraga renang gaya bebas. Gaya bebas itu kan kalau napas miring. Napas dengan kepala yang miring itu adalah olahraga otak, tapi juga badannya olahraga, koordinasi geraknya juga bagus, manfaatnya banyak," ujar Melly pada Jumat (19/10/2018).
Melly manambahkan, dengan berolahraga pun membuat para anak autis menjadi lebih fokus.
Bahkan, apabila Moms dengan serius melatih anak autis berolahraga, mereka memungkinkan akan pandai dalam olahraga tersebut.
Baca Juga : Faktanya Masih Banyak Kabar Hoax Terkait Terapi Sel Punca di Indonesia
Namun, yang harus Moms ketahui, tidak semua anak autis memiliki kemampuan olahraga yang sama, sehingga jangan khawatir juga Si Kecil tidak bisa olahraga.
"Setiap anak autis memiliki kemampuan olahraga yang beda. Misalnya ada yang cuma bisa lari, yang cuma bisa renang. Atau ada juga yang bisa renang dan lari," tambah Melly menjelaskan.
Akan tetapi, menurut Melly, bila anak autis ini memiliki sebuah talenta dan fokus pada talentaya tersebut, maka hasilnya akan bagus dan baik untuk anak autis ini.
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR