Tabloid-Nakita.com - Jika si kecil sakit, baiknya tunda perjalanan dengan pesawat. Jangan ambil risiko, Mam. Tahukah Mama mengapa jangan membawa bayi sakit naik pesawat?
Mengajak bayi yang sedang sakit untuk bepergian dengan pesawat ternyata bisa membahayakan kesehatannya. Bayi dengan suhu tubuh tinggi (demam) rawan mengalami dehidrasi. Dampak lebih lanjut, bila kekurangan cairan pada tubuh tersebut tidak teratasi, di antaranya dapat mengakibatkan kejang yang berakhir dengan kematian, bila kondisi kejang tersebut tidak segera teratasi.
Tambahan lagi, gejala dehidrasi pada bayi tidak mudah terdeteksi, demikian pula dengan kejang. Kejang pada bayi bisa ditandai hanya bibir kedutan, tangan tremor, atau mata yang bergerak ke atas menyerupai juling. Berbeda dari gejala kejang pada anak-anak atau orang dewasa yang dapat ditandai dengan anggota tubuh yang tegang.
Selain itu, semakin tinggi pesawat mengudara, semakin menurun kadar oksigen pada udara yang dihirup. Nah, pada saat tubuh sedang tidak prima, kekurangan oksigen dapat menyebabkan kematian. Pasalnya, keterbatasan suplai oksigen ke seluruh tubuh tentunya akan memengaruhi fungsi organ-organ tubuh, termasuk jantung dan paru-paru. Ketika jantung dan paru-paru tidak berfungsi dengan maksimal, maka suplai darah dan oksigen ke seluruh tubuh akan mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kematian.
Gangguan kesehatan lain yang mungkin muncul saat bayi sakit diajak naik pesawat adalah tekanan yang membuat nyeri organ telinga. Bahkan sangat mungkin gendang telinga robek bila tekanannya terlalu ekstrem. Perubahan tekanan udara terjadi ketika pesawat mengudara dan tinggal landas, perubahan tekanan udara inilah yang dapat membahayakan gendang telinga.
Dalam kondisi yang sehat saja, perubahan tekanan udara dapat menyebabkan rasa nyeri pada telinga, palagi saat kondisi tubuh tidak sehat, misal ketika batuk pilek. Tekanan pada gendang telinganya dapat menyebabkan robek. Itulah mengapa, sebaiknya bayi yang sedang batuk pilek jangan diajak naik pesawat udara dulu.
Narasumber: Dr. Satyawati, SpA, RS Azra Bogor
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challange Jadi Final Offline
Penulis | : | Utami Sri Rahayu |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR