Setelah hujan reda kata Nasa akhirnya diketahui bahwa tanah di sana terbelah dan jarak belahan ada yang sampai setengah meter. Namun rata-rata hanya sekitar 10 cm saja
"Lalu ada warga yang coba ukur kedalaman tanah yang terbelah pakai bambu. Ada yang dalamnya sampai 1,5 meter, lalu ada yang sampai dua meter. Jadi cukup dalam juga," katanya.
Nasa memastikan saat hujan turun dan tanah terbelah, tidak ada gempa atau getaran apa pun yang dirasakannya selama berada di rumah tak jauh dari lapangan. "Cuma hujan deras saja, gak ada goncangan gempa atau getaran apa pun," kata dia.
Ketua RT 2/2, Kelurahan Cisalak Pasar. Endang Suherman mengatakan dari keterangan warga sekitar yang lama tinggal di sana lapangan dimana tanah terbelah itu dulunya pernah dibangun rumah serta terdapat beberapa sumur.
Sehingga diperkirakan karena itulah lahan jadi labil dan tanah terbelah karena digerus air hujan.
"Sebab keterangan orang dulu yang lama di sini, rumah dan beberapa sumur di lapangan sempat diratakan dengan tanah sehingga lapangan terbentuk. Di mana saja titik bekas sumurnya gak ada yang tahu letak persisnya," kata Endang.
Baca Juga : Kesaksian Mengejutkan Tsunami di Palu, Air Tsunami Tak Masuk ke Masjid, Tapi Melompati Kubahnya!
Karena peristiwa ini, Endang berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menurunkan petugas ahlinya untuk memeriksa tanah dan melakukan perbaikan.
Sebab kata dia bukan tidak mungkin lapangan di lokasi tanah terbelah menjadi berbahaya karena tanah yang labil.
"Belum lagi warga sini jadi ketakutan sendiri kalau hujan deras turun. Mereka takut tanah terbelah terjadi di rumah mereka," katanya.
Sehingga Endang meminta dinas terkait mengecek hal ini untuk menghindari dan mengantisipasi dampak atau efek yang mungkin muncul ke depannya.
"Apakah tanah terbelah bisa meluas ke lokasi lain dan sekitarnya di sini, dinas terkait yang ahli kami harap turun mengecek," kata Endang.
Source | : | wartakotalive.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR