Nakita.id - Apakah Moms pernah mendengar tentang penyakit jengger ayam?
Penyakit jengger ayam atau kutil kelamin dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah Condiloma akuminata.
Penyakit ini sejenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Baca Juga : Populer Bayi 9 Bulan Berkelamin Ganda, Kenali Penyebabnya Saat di Dalam Kandungan!
Perempuan biasanya akan lebih sering menderita penyakit kutil kelamin ini.
Seperti namanya, kutil kelamin biasanya tumbuh di jaringan lembap di daerah genital (kelamin).
Kutil kelamin dapat terlihat seperti benjolan kecil seperti kembang kol.
Dalam banyak kasus, kutil terlalu kecil untuk terlihat.
Gejala
Pada wanita, kutil kelamin dapat tumbuh di vulva (daerah luar vagina), dinding vagina, area antara alat kelamin eksternal dan anus, lubang anus, dan leher rahim.
Kutil kelamin juga dapat berkembang di mulut atau tenggorokan seseorang yang telah melakukan kontak seksual oral dengan orang yang terinfeksi.
Baca Juga : Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Ibu Hamil 2 Bulan, Catat!
Tanda dan gejala kutil kelamin meliputi:
- Pembengkakan kecil, berwarna abu-abu di area genital.
- Beberapa kutil bentuk seperti bunga kol.
- Penderita kerap merasa gatal atau tidak nyaman di area genital.
- Perdarahan saat hubungan seksual.
Penyebab
Human papillomavirus (HPV) menyebabkan penyakit jengger ayam ini. HPV menyebar melalui kontak seksual.
Baca Juga : 6 Penyebab Kanker Paru-paru yang Tidak Berkaitan Dengan Rokok, Catat!
Faktor risiko
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan banyak pasangan
- Memiliki infeksi menular seksual lainnya
- Berhubungan seks dengan pasangan yang riwayat seksualnya tidak diketahui
- Aktif secara seksual pada usia muda.
Komplikasi
Komplikasi kutil kelamin mungkin termasuk:
1. Kanker
Kanker serviks erat kaitannya dengan infeksi HPV genital. Jenis HPV tertentu juga dapat meningkatkan risiko kanker vulva, kanker anus, kanker penis, dan kanker mulut dan tenggorokan.
2. Masalah selama kehamilan
Kutil kelamin dapat menyebabkan masalah selama kehamilan. Kutil bisa membesar dan menghambat buang air kecil.
Kutil di dinding vagina dapat mengurangi kemampuan jaringan vagina untuk meregang selama persalinan.
Bayi yang lahir dari ibu dengan kutil kelamin dapat memiliki kutil di tenggorokannya.
Bayi mungkin perlu menjalani pembedahan untuk memastikan saluran napasnya tidak tersumbat.
Pencegahan
Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dapat mengurangi risiko tertular kutil kelamin secara signifikan.
Vaksinasi
Vaksin Gardasil melindungi terhadap empat strain HPV yang menyebabkan kanker, dan digunakan untuk mencegah kutil kelamin.
The national Advisory Committee on Immunization Practices USA, merekomendasikan vaksinasi HPV rutin untuk anak perempuan dan anak laki-laki usia 11 dan 12 tahun.
Baca Juga : 8 Manfaat Serai Untuk Kesehatan dan Kecantikan Tubuh, Moms Harus Tahu!
Vaksin ini paling efektif jika diberikan kepada anak-anak sebelum mereka menjadi aktif secara seksual.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang berusia di bawah 21 yang menerima vaksin HPV dapat mengurangi risiko terkena kutil kelamin hingga 50%.
Efek samping dari vaksin biasanya ringan dan termasuk sakit kepala, demam ringan atau gejala mirip flu.
Obat
Dokter mungkin akan meresepkan Imiquimod (Aldara, Zyclara) untuk mengatasi penyakit kutil kelamin ini.
Krim ini dapat meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kutil kelamin.
Baca Juga : Janin Tidak Aktif Di Dalam Kandungan? Segera Pancing Dengan 5 Hal Ini!
Hindari kontak seksual saat krim ada di kulit. Krim ini dapat mengiritasi kulit pasangan.
Salah satu efek samping yang mungkin dari krim ini adalah kemerahan pada kulit.
Efek samping lain mungkin termasuk kulit melepuh, batuk, ruam, dan kelelahan. (*)
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR