Nakita.id - Moms mungkin tidak asing dengan istilah masuk angin.
Sebenarnya apa sih penyakit masuk angin itu sendiri?
Pada umumnya, istilah masuk angin ini merupakan kondisi seseorang merasa sakit kepala, pegal, kembung, tidak bisa berhenti buang angin, mual, batuk, pilek, merasa kedinginan, serta demam.
Baca Juga : Sakit Kepala Saat Hamil Muda, Ini Ramuan Alami untuk Mengatasinya!
Nah, saat merasakan satu dari gejala di atas, mungkin kita akan menganggap diri kita sedang masuk angin.
Sebenarnya, istilah masuk angin ini mungkin hanya berkembang di masyarakat Indonesia saja, dan tidak ada istilah masuk angin dalam bidang kedokteran.
Karena gejala masuk angin ini berbeda, dan disebabkan oleh hal yang berbeda pula, maka penanganannya pun juga berbeda beda.
Misalnya saat mengalami kembung atau mual mungkin obat yang dibutuhkan adalah obat penetralisir asam lambung, atau ketika batuk maka obat yang dibutuhkan adalah obat batuk.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Meningitis Pada Bayi, Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Masuk angin pada ibu hamil
Berbicara mengenai masuk angin, ibu hamil pun kerap mengeluh mengalami keadaan ini.
Pada umumnya gejala yang kerap dirasakan ibu hamil tersebut yaitu sakit kepala.
Ibu hamil mungkin akan lebih sering mengalami sakit kepala pada awal kehamilan, dan akan mungkin mereda pada trimester kedua.
Baca Juga : Cara Agar Anak Tetap Sehat Saat Musim Hujan, Mudah dan Murah Dilakukan
Penyebab masuk angin pada ibu hamil
Tentu saja, penyebabnya beragam, namun salah satu penyebabnya adalah pengaruh hormonal.
Naiknya kadar estrogen menyebabkan sakit kepala pada awal kehamilan.
Kadar hormon ini harusnya stabil pada trimester kedua (hingga 20 minggu kehamilan).
Selain itu, perubahan pola makan, seperti tidak mengonsumsi kopi setiap pagi, atau mencoba mengurangi gula, soda, atau stimulan lain juga dapat memicu sakit kepala.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Mandul pada Wanita, Apa Saja Penyebabnya?
Perubahan jalur saraf, neurokimia, dan aliran darah di otak juga bisa menyebabkan sakit kepala.
Para peneliti percaya bahwa sel-sel otak yang terlalu bersemangat merangsang pelepasan 'bahan kimia' juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Zat kimia ini mengiritasi pembuluh darah di permukaan otak, dan menyebabkan pembuluh darah membengkak dan merangsang respons rasa sakit.
Baca Juga : Sering Mengalami Stres? Yuk Atasi dengan Konsumsi Makanan Ini!
Obat sakit kepala pada ibu hamil
Jika ibu hamil mengalami sakit kepala, dokter mungkin akan menyarankan untuk tidak menggunakan obat kecuali benar-benar diperlukan.
Kita harus mempertimbangkan efek potensial dari obat pada bayi yang belum lahir.
Banyak obat untuk mengatasi sakit kepala harus dihindari selama kehamilan.
Hal ini karena obat obat tersebut telah dikaitkan dengan cacat lahir pada bayi, perdarahan dan keguguran.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Mengapa Sulit Berhenti Merokok? Ini Sebabnya
Acetaminophen (parasetamol) umumnya dianggap berisiko rendah selama kehamilan.
Untuk dosis dan indikasi konsumsi obat bagi ibu hamil harus selalu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
Obat alami yang lebih aman
Berikut beberapa kiat untuk mengelola migrain dan sakit kepala selama kehamilan:
Baca Juga : Si Kecil Sulit Adaptasi dengan Lingkungan Baru? Atasi dengan Cara ini!
- Hindari pemicu sakit kepala yang kita ketahui, seperti makanan tertentu.
- Konsumsi lebih banyak air putih.
- Beristirahat.
- Ketika rasa sakit menyerang, cobalah komres menggunkan es, pijat, dan beristirahat di ruang yang tenang dan gelap.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Tiga Bagian Tubuh Ini Rawan Osteoporosis, Mana Saja?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR