Nakita.id - Kebutuhan pangan di Indonesia yang terus meningkat merupakan dampak dari pertambahan populasi penduduk.
Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan pangan, tentu pengembangan bioteknologi menjadi keharusan.
Produk Rekayasa Genetik (GMO) atau transgenik, sudah menjadi keharusan bagi Indonesia.
Baca Juga : Kenakan Baju Olahraga, Begini Gaya Nia Ramadhani & Gengnya Saat Jenguk Jennifer Bachdim di Rumah Sakit!
Apalagi dalam membudidayakan kedelai, yang sulit dilakukan dan bahkan Indonesia pun mengimpor kacang kedelai.
Menurut Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, tanaman kacang kedelai digemari oleh rumput liar.
"Budidaya kedelai susah sekali, karena banyak 'musuhnya' yaitu rumput liar atau gulma.
Karena memakan unsur harayang ada di dalam tanah, akibatnya tanaman kacang kedelai tidak tumbuh dengan maksimal," jelasnya dalam acara 'Mengenal Soya, Alternatif Protein yang Kaya Akan Nutrisi' oleh Danone di Taman Kajoe, Jakarta Selatan, pada Rabu (24/10/2018).
Baca Juga : Ussy Sulistiawaty Bongkar Perilaku Andhika di Rumah, Katanya Tersiksa
Lalu, cara untuk meningkatkan produktivitas kedelai agar jumlahnya banyak, yaitu dengan membunuh rumput liar, tanpa harus merusak tanaman kedelainya pula.
"Jadi diambil satu gen dari suatu mikroba yang tahan terhadap pestisida, disuntikkan gen itu pada benihnya. Sehingga pada benih yang ditanam itu sudah memiliki gen anti pestisida," jelasnya.
Berbicara tentang aman atau tidaknya, proses ini pun menimbulkan dua sudut pandang yang bertolak belakang.
Baca Juga : Ibu Aliya Rajasa Ulang Tahun, Anak Cucunya Kompak Pakai Baju Seragam Bertuliskan Ini
Profesor Made menjelaskan, "Kalau dari segi lingkungan, memang dampaknya buruk karena memutus rantai makanan.
Tetapi dari segi hasil, sejauh ini (GMO) aman dalam konteks kesehatan. Tidak ada bedanya antara kacang kedelai hasil rekayasa genetik dan yang bukan."
Jadi, Moms tak perlu khawatir bila mengonsumsi kedelai hasil rekayasa genetik.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR