Kondisi itu didapat pada ibu yang jarak kehamilannya kurang dari 18 bulan.
Dari hasil analisisnya itu Agudelo menemukan, kehamilan yang jaraknya lebih dari lima tahun memiliki risiko kehamilan yang buruk.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ikan Lokal Ternyata Lebih Kaya Kandungan Gizinya
Jika dipersentasikan, menurut Agudelo perburukannya meningkat sebesar 0,6% menjadi 0,9%.
Mengenai analisisnya itu, kepada WebMD Agudelo menyampaikan, "Setelah kelahiran, jarak yang disarankan untuk kehamilan berikutnya adalah 18 bulan dan tidak lebih dari 60 bulan untuk mengurangi risiko hasil kelahiran yang buruk."
Mengatur jarak kehamilan, memperkecil risiko angka kematian bayi.
Ternyata jarak kehamilan pun berpengaruh pada angka harapan hidup bayi.
Perlu diketahui, empat juta bayi meninggal setiap tahun dalam waktu satu bulan kelahiran.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Demam Berdarah alias DBD Incar Anak, Kenali Penyakitnya Penanganan Tepat
Di Amerika Serikat konon kabarnya hingga mencapai angka 19.000.
Menurut WHO hal ini bisa terjadi kemungkinannya karena berhubungan langsung dengan kelahiran prematur, yang acap kali terjadi pada jarak kehamilan yang terlalau dekat.
Source | : | Mayo Clinic,web md |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR