Nakita.id – Para orangtua terutama ibu selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga.
Namun seringkali khawatir dalam merawat buah hati khususnya bayi yang lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan orang dewasa.
Kebersihan pakaian bayi menjadi perhatian khusus para ibu karena bersentuhan langsung dengan kulit bayi yang cenderung sensitif.
Baca Juga : Makan Jambu Biji Selama 3 Hari, Seperti Ini Perubahan pada Tubuh
Untuk memastikan buah hati mereka terhindar dari kuman, bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan ataupun infeksi kulit, banyak ibu memilih untuk melakukan sendiri pencucian pakaian tanpa bantuan asisten, dan juga menggunakan mesin cuci untuk mencuci pakaian keluarganya.
Bagi ibu pakaian bernoda adalah hal biasa dan dapat sering terjadi, seperti susu dan makanan yang tumpah, atau noda membandel lainnya.
Namun tak jarang ibu menjadi khawatir, bagaimana jika noda dan bakteri tak mudah hilang? Untuk menanggulanginya ibu melakukan berbagai cara mencuci yakni dengan menggunakan air panas ataupun cairan disinfektan.
Untuk para ibu yang mengutamakan kenyamanan bayi mereka, berikut 5 cara merawat pakaian bayi lebih mudah dan bebas khawatir:
Baca Juga : Bayi Sehat dan Cerdas, Konsumsi Makanan Ini Selama Kehamilan
1. Pisahkan pakaian bayi dengan bahan kain berisiko tinggi.
Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan anak remaja ataupun dewasa.
Sebelum mencuci pakaian sebaiknya ibu pisahkan pakaian bayi dengan bahan kain berisiko tinggi lainnya; pakaian dewasa, pakaian dalam, seprai, handuk, selimut ataupun peralatan dapur berbahan kain seperti serbet agar tidak tercampur dengan kotoran dan bakteri.
2. Gunakan deterjen khusus untuk mencuci baju bayi.
Kulit bayi yang lebih tipis dan cenderung sensitif membutuhkan perawatan khusus, pilih deterjen yang tidak mengandung zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan kulit bayi iritasi dan alergi.
3. Pastikan pakaian bayi terbebas dari bakteri dan alergen.
Para ahli menyarankan untuk mencuci pakaian dengan air bertemperatur 60◦ Celcius untuk membunuh kuman dan bakteri.
Baca Juga : Mata Bukan Jendela Hati, Tapi Bisa Melihat Kondisi Kesehatan Kita
4. Rawat pakaian bayi sesuai jenis bahannya.
Pastikan memeriksa label perawatan pada pakaian bayi, karena tidak semua baju bayi dapat disetrika.
Gunakan mesin cuci dengan fitur yang memudahkah.
Misalnya fitur mengurangi kusut sehingga pakaian lebih mudah disetrika, membuat lebih hemat waktu dan tenaga.
5. Segera cuci pakaian bayi yang kotor dan terkena noda.
Cara terbaik untuk menghilangkan noda susu, makanan, atau kotoran lainnya di pakaian bayi adalah dengan segera mencucinya.
Adanya fitur mesin cuci yang dilengkapi dengan teknologi terkini dapat membantu ibu lebih mudah menghilangkan noda, gelembung mikro bisa menyerap 40x lebih cepat ke dalam kain dan melindungi warna serta tekstur pakaian bayi.
Fitur-fitur itu dapat ditemui dalam mesin cuci terbaru Samsung, yaki mesin cuci front loading WW85K dengan fitur Steam Cycle yang sistem uap panasnya dapat menghilangkan bakteri dan menonaktifkan alergen hingga 99,9%.
Juga ada fitur Easy Iron, yang menjaga pakaian menjadi tidak kusut.
Baca Juga : Baik Untuk Tubuh, 7 Makanan Ini Aman Dikonsumsi Saat Lapar di Waktu Malam Hari & Kenyang Tahan Lama
Pakaian yang bersih dan nyaman dapat membantu bayi bergerak lebih aktif untuk tumbuh kembangnya.
"Mesin cuci front loading WW85K Samsung menjadi pilihan tepat bagi konsumen modern untuk menjaga kebersihan pakaian bayi, menghilangkan noda dengan lebih mudah tanpa khawatir risiko terpapar bakteri dan alergen penyebab penyakit yang dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh bayi," ujar Michael Adisuhanto, Senior Product Marketing Manager Digital Appliances, Samsung Electronics Indonesia.
Mesin cuci front loading Samsung juga hadir dengan kapasitas lainnya melalui tipe WW90K dan WW75K sesuai dengan kebutuhan.
Hingga 30 November 2018, untuk pembelian mesin cuci Samsung tipe tertentu, tersedia promo menarik berupa hadiah langsung atau cashback hingga Rp 1.000.000,- di toko-toko yang berpartisipasi.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR