Ia menuturkan, kemungkinannya besar untuk anak mengalami atrofi otak jika ia menjalani kemoterapi sistemik dalam kurun waktu yang intens.
2. Orangtua atau kakek dan nenek yang depresi
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 menyebutkan, bahwa anak yang memiliki orangtua dengan riwayat depresi maka risikonya mengidap penyusutan otak turut meningkat.
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Peterson, seorang peneliti di Departemen Psikologi anak di Universitas Columbia.
Ia menyebutkan, bahwa cerebral atrophy yang terjadi pada anak terjadi di otak kanan.
Otak sebelah kanan berperan vital akan tumbuh kembang anak, karena area ini bertanggung jawab terhadap respon emosional anak.
Jika dibiarkan, anak akan ikut mengalami gangguan kepanikan berlebihan atau depresi utamanya jika ia hidup dikelilingi keluarga yang mengalami kondisi serupa.
Baca Juga : Berita Kesehatan : Media Sosial Kurangi Risiko Depresi Bagi Lansia
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Mayo Clinic,theasianparent.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR