Nakita.id - Kematian ibu hamil saat melahirkan merupakan situasi yang amat menyedihkan sebab seorang bayi baru lahir harus kehilangan ibunya, bahkan sebelum mereka memiliki kesempatan saling bertatap muka.
Selain itu, kematian ibu hamil saat melahirkan menjadi insiden yang sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi keluarga, terutama bagi si bayi yang akan tumbuh dan berkembang tanpa kasih sayang ibu kandungnya.
Dalam banyak kasus, kematian ibu hamil saat melahirkan terjadi jika ada komplikasi kesehatan yang amat berisiko.
Sama seperti prosedur medis lainnya, melahirkan melibatkan komplikasi tertentu, jadi banyak tindakan pencegahan harus diambil.
Baca Juga : Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Cegah Preeklamsia, Penyebab Tertinggi Kematian Ibu Hamil
Berikut beberapa penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan:
1. Preeklamsia
Salah satu penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan adalah preeklamsia atau tekanan darah tinggi.
Jika Moms sudah menderita tekanan darah tinggi saat hamil, itu bisa meningkat selama persalinan.
Ini menyebabkan pendarahan berat karena kontraksi rahim sehingga menyebabkan kematian ibu hamil.
Jadi, banyak pencegahan yang harus Moms lakukan jika Moms menderita preeklamsia.
Baca Juga : Mudah, Lakukan 3 Gerakan Untuk Mengurangi Nyeri Saat Melahirkan
2. Perdarahan
Perdarahan bisa terjadi di masa hamil, persalinan, hingga pascapersalinan.
Moms juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan misalnya keluar darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus menerus.
Tanda lainnya seperti sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan muncul rasa ingin pingsan.
"Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan," ujar Arina Indriany, Sp.Og, dalam Tabloid Nakita Edisi 886.
3. Infeksi
Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22% kematian ibu hamil saat melahirkan.
Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat melahirkan.
Baca Juga : Ternyata Hal Ini yang Membuat Ciut Nyali Saat Melahirkan Normal
Tuberkulosis menjadi infeksi yang perlu segera ditangani karena penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan mengganggu proses persalinan.
Hepatitis akibat infeksi virus yang menyerang organ hati juga harus diwaspadai.
Baca Juga : Tak Usah Malu, Ternyata Ini Manfaat Buang Air Besar Saat Melahirkan
Bagi Moms yang akan melahirkan, infeksi virus hepatitis E dinilai paling meningkatkan risiko kematian.
Terkena penyakit tifus juga tak bisa dianggap sepele karena bisa membawa risiko kematian ibu hamil.
Bahkan bisa meningkatkan risiko keguguran janin dan lahir prematur.
Infeksi yang juga harus diwaspadai adalah erisipleas yang disebabkan kuman Streptococcus hemolyticus yang bisa menyebabkan peradangan di seluruh jaringan organ tubuh.
Hal ini tentunya sangat berisiko mengancam jiwa Moms.
4. Ruptur uterus
Penyebab utama kematian ibu hamil saat melahirkan lainnya adalah ruptur uterus.
Selama persalinan, rahim seorang perempuan mengalami serangkaian kontraksi intens untuk mendorong bayi untuk keluar melalui lubang vagina.
Baca Juga : Mengurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan? Konsumsi Makanan Ini Saat Hamil
Dalam beberapa kasus, kontraksi bisa begitu kuat sehingga rahim dapat pecah sehingga menyebabkan perdarahan berat yang mengakibatkan kematian. (*)
Source | : | Boldsky,Nakita |
Penulis | : | Nila Kusuma Pratiwi |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR