Disinggung lebih jauh tentang keharmonisan antara keluarga korban selama ini, Boru Gultom enggan berbicara.
Ditanya suasana malam sebelum korban ditemukan tewas dia tidak tahu bahkan sama sekali tidak mendengar suara mencurigakan.
Baca Juga : 5 Bulan Shakira Aurum Leukemia, Denada Belum Izinkan Ihsan Tarore Menjenguk
"Dang adong ibege hami age aha (i tidak dengar apa-apa)"ucap boru Gultom yang jarak rumahnya dengan rumah korban sekitar 25 meter.
Katanya, pada malam tersebut hujan memang turun lebat. Dia juga tidak tahu apakah ada suara gonggongan anjing pada malam tersebut, pertanda seseorang datang ke tengah kampung.
Rumah tetangga lainnya juga ada yang berdekatan dan hanya berjarak satu meter dari rumah korban.
Lilitan pita kuning polisi diikatkan dengan rumah tetangga.
Sementara itu, warga lain yang jarak rumahnya sekitar 100 meter dari kediaman korban mengaku, sehari-hari korban berlaku sewajarnya. Bagi mereka, tewasnya korban sekeluarga itu menjadi teka-teki.
"Kalau dia datang membeli rokok ke warung, orangnya sopan dan tidak banyak bicara. Dia juga terkadang membawa anak-anaknya jajan ke warung ini,"ujar Boru Aruan pemilik warung kopi.
Baca Juga : Seorang Ayah Dipenjara Setelah Berikan Minuman Ini Pada 2 Anaknya
Dijelaskannya, kecurigaan warga awalnya ketika melihat kerbau milik keluarga korban tidak digeser dari kolong rumah korban hingga pukul 11.00 WIB. Padahal biasanya, mereka (korban) sudah memindahkan ternaknya.
Source | : | tribunnews,Tribun Medan |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR