Nakita.id - Seorang bocah 10 tahun, bernama Jessica Mananohas, warga Desa Pintareng, Kabupaten Sangihe meninggal dunia setelah dibakar oleh ibunya sendiri.
Olga Semet, ibu Jessica melakukan perbuatan keji tersebut pada (!2/9/2018) silam, yang artinya, kejadian tersebut sudah berlangsung lebih dari satu bulan sebelum meninggalnya Jessica.
Jessica meninggal dunia di RSUP Kandou, Manado, pada Selasa (23/10/2018).
Baca Juga : Pembantu Tak Sangka FX Ong Akan Bunuh Diri Malam Itu, Ternyata Ini Ciri Orang Akan Bunuh Diri!
Setelah dibakar Olga Semet, Jessica sempat bertahan hidup dan menjalani operasi.
Siswi kelas 4 SD ini meninggal setelah menjalani pengobatan di RSUD Liungkendage Tahuna.
Tak hanya sekali, Jessica sudah menjalani beberapa kali operasi, bahkan pihak rumah sakit menyatakan bahwa keadaan Jessica sudah membaik hingga 70 persen.
Menurut Nurlince Sahambangu, tante Jessica, ia mengungkap bahwa keponakannya sudah menjalani operasi sebanyak empat kali.
Baca Juga : Dirundung Mertua Hingga Dibakar Suami, Kisah Tragis Perempuan India Akibat Kurang Memberi Mahar!
"Di rumah sakit Sangihe sudah tiga kali jalani operasi dan di Manado sekali. Jadi sudah empat kali," ujar Nurlince pada JUmat (!9/10/2018).
"Operasi dilakukan untuk membersihkan semua luka bakar di badan dia. Bagian belakang sudah bersih, tinggal di depan saja," tambahnya.
Bahkan, Jessica sudah mulai bisa diajak berkomunikasi dengan pihak keluarga dan juga para pengunjung yang datang menjenguk.
"Kata dokter, sudah 70 persen membaik, dan sekarang tinggal pembersihan saja," ujar Nurlince.
Nurlince juga mengucap rasa syukur dan terima kasih karena keponakannya mendapat banyak perhatian dan dukungan dari berbagai pihak.
Setelah dibakar ibunya pada (12/9/2018), Jessica langsung diberi perawatan di Rumah Sakit Liungkendage, Tahuna, Kepulauan Sangihe.
Baca Juga : Baru Dilahirkan, Bayi Malang ini Dinyatakan Selamat Setelah Dilempar dari Lantai 3 Mall di Magelang
Kemudian, ia dirujuk ke RSUP Kandou, awal pekan lalu.
Saat dirawat di RSUP Kandou, Jessica mendapat kunjungan dan dukungan dari berbagai pihak.
Tak hanya dukungan materi, Jessica juga mendapat dukungan moril dari berbagai kalangan.
Sebelum menjalani operasi, Jessica juga banjir doa dari para pengunjung yang datang menjenguknya.
Melansir dari Tribun Manado, saat tengah dirawat, Jessica sempat meminta boneka beruang dari pengunjung.
Baca Juga : Fakta Bayi yang Dilempar dari Lantai 3 Mall Magelang, Begini Pengakuan Pelaku dan Kondisi Bayinya Kini
Permintaan tersebut disampaikannya pada Sabtu (20/10/2018) kepada Komunitas Pemerhati Anak di Sulawesi Utara.
Permintaan tersebut dikabulkan dan Jessica merasa bahagia juga mengucap terima kasih.
"Makasih kakak," ujar Jessica seperti yang ditulis oleh Tribun Manado.
Tak hanya komunitas pemerhati anak, Jessica kabarnya sempat dikunjungi Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.
Olly sempat berada 15 menit di ruangan ICU, tempat Jessica dirawat dan juga berbincang dengan petigas PICU.
Baca Juga : Bocah SMP Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Sungai Setelah Meremas Payudara Kekasih Sahabatnya
Olly menyampaikan rasa dukanya dan ia berjanji bahwa pemerintah akan membantu menanggung biaya pengobatan yang dijalani Jessica.
"Saya minta pihak rumah sakit untuk merawat korban dengan baik," ujar Olly.
Namun sayang, Jessica mengembuskan napas terakhirnya pada (23/10/2018) setelah berjuang menjalani pengobatan.
Sebelum meninggal dunia, tante Jessica mengungkapkan bahwa essica telah memaafkan perilaku kejam ibunya.
Baca Juga : Bayi Dibuang Dari Lantai Tiga, Nafa Urbach Geram Ingin Segera Adopsi
"Jessica sudah maafkan ibunya dan dia juga semakin membaik," ujar Nurlince.
Jessica pun mendoakan ibunya agar diberi pengampunan oleh Tuhan atas perbuatan yang telah ibunya lakukan kepadanya.
Hingga saat ini, proses perkara tetap berjalan.
Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Sudung Napitu melalui Kasat Reskrim Polres Sangihe, Iptu Denny Tampenawas mengatakan bahwa ibu Jessica sudah ditahan.
"Sementara untuk berkas perkara sudah rampung dan siap ke tahap 1 (kirim berkas perkara ke Jaksa)," ujarnya kepada Tribun Manado.
Sebelumnya, OS alias Olga, Ibu Jessica tak ditahan polisi karena penyidik menilai secara subjektif bahwa tersangka tidak dikhawatirkan melarikan diri.
"Tidak akan mengulangi lagi perbuatan pidana dan menghilangkan barang bukti," kata Tampenawas.
Baca Juga : Hilang 2 Hari, Perempuan Hamil dan Dua Anaknya Ternyata Dibunuh oleh Suaminya
Lanjut Tampenawas, namun bila penilaian penyidik perlu dilakukan penahanan karena dikhawatirkan melarikan diri, mengulangi lagi perbuatan pidana dan menghilangkan barang bukti, maka bisa ditahan.
"Konsep kami juga di samping tersangka diproses secara hukum maka tetap kita harus membangun kembali hubungan yang baik antara orangtua dan anaknya," terang Tampenawas, pada awal pekan ini
Setelah kurang lebih sebulan, Tampenawas mengatakan, saat ini masih dalam proses penanganan.
Baca Juga : Mendapat Teror dan Ancaman Dibunuh Gangster, Begini Kabar Salman Khan
"Sudah SPDP ke Jaksa dan sekarang tahap koordinasi untuk tahap 1," terang Kasat Tampenawas.
Source | : | Tribun Manado |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR