Nakita.id - Kebanyakaan orang mungkin masih asing mendengar tentang gangguan hormonal PCOS.
Sindrom polisistik ovarium (PCOS) terjadi ketika kelenjar adrenal pada perempuan memproduksi hormon laki-laki, seperti testoteron, lebih banyak dari normal.
Akibatnya terjadi gangguan keseimbangan hormonal.
Baca Juga : Moms Dengan Gangguan Hormonal PCOS Berisiko Lahirkan Anak Autis, Benarkah?
Menurut Departemen Kesehatan Amerika Serikat, PCOS bisa menyebabkan terbentuknya kista di ovarium serta kesulitan hamil.
Ini terjadi karena sel telur susah matang atau dilepaskan saat menstruasi.
Gejala PCOS
Setidaknya ada 3 gejala PCOS, yaitu:
- Menstruasi tidak teratur atau tidak haid
- Kadar hormon pria lebih tinggi
- Terdapat kista yang bisa dideteksi dengan USG (ultrasonografi).
Gejala lain adalah tumbuhnya rambut pada tempat-tempat yang tidak semestinya, misalnya pada bagian wajah wanita.
Ketidakseimbangan hormonal ini juga menyebabkan wajah selalu berjerawat, kegemukan atau berat badan susah turun, rambut rontok, serta area kulit di bagian leher berwarna lebih gelap.
Baca Juga : Manfaat Tak Terduga Bee Pollen untuk Kesuburan Perempuan, dari Tingkatkan Imun Hingga Libido!
Diagnosa PCOS
Untuk mendeteksi PCOS dokter akan melakukan pemeriksaan pelvis, tes darah, atau pun USG untuk melihat kondisi rahim dan ovarium.
Penyebab
Penyebab pasti PCOS memang belum terlalu jelas.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Saat Menyusui Ada Risiko ASI Masuk Telinga, Ini Bahayanya Jika Terjadi
Namun, para ahli menyebut hal ini terkait erat dengan faktor genetik.
Menurut studi terbaru yang dilakukan Dr. Paolo Giacobini dari Perancis, diketahui, wanita hamil yang menderita PCOS akan memiliki hormon AMH lebih tinggi.
Baca Juga : Jangan Dianggap Remeh, Ini Bahaya Varises yang Jarang Diketahui
Selain sulit hamil, PCOS juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Misalnya saja lebih rentan mengalami kegemukan, penyakit jantung, hipertensi dan diabetes melitus.
Obat PCOS
Berbicara mengenai diabetes dan PCOS, dr. Wismandari, Sp. PD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi, Metabolik dan Diabetes dari RS Pondok Indah, ditemui dalam acara media gathering RS Pondok Indah (25/10) menyatakan, terdapat salah satu obat diabetes juga bisa menjadi obat untuk menangani PCOS lo, Moms.
Baca Juga : Berita kesehatan akurat: Menyeduh Susu Formula Bayi Jangan dengan Air Dispenser, Bayi Bisa Sakit!
Obat tesebut yaitu metformin. Metformin biasanya membantu meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan mengobati diabetes.
Nyatanya metformin juga dapat mengobati masalah ovulasi pada wanita yang mengalami PCOS.
"Metformin biasanya digunkan sebagai terapi bagi penderita PCOS yang ingin hamil, karena obat ini juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Karena kan biasanya pada penderita PCOS sensitivitas tubuh terhadap insulin rendah sekali," jelasnya.
Baca Juga : Jangan Kaget Moms, 6 Hal ini Akan Terjadi Pada Organ Intim Setelah Melahirkan
Obat oral ini dapat mengembalikan keseimbangan kadar estrogen dan testosteron, yang membantu tubuh berovulasi secara teratur.
Dalam beberapa kasus, metformin dikombinasikan dengan klomifen.
Dosis yang biasa digunkan yaitu 500 mg tiga kali sehari, dan dapat ditingkatkan hingga 850 mg tergantung pada kebutuhan klinis.
Namun penting diingat, agar selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat apa pun.
Source | : | web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR